Startup Ini Sukses Bantu 96 Persen Penggunanya

Ilustrasi laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

VIVA – Hasil Uji Kompetensi Apoteker Indonesia berbasis komputer paruh pertama 2022, yang diselenggarakan pada 5-6 Feb kemarin telah diumumkan.

Sebanyak sembilan dari 10 mahasiswa atau sekitar 96 persen dari 1.570  pengguna aplikasi bimbingan belajar Obat UKAI skala nasional, lulus ujian di periode pertama. Angka ini jauh lebih tinggi dari persentase kelulusan Nasional, yang hanya 69,7 persen.

Hadir sejak 2016, perusahaan startup ini fokus pada pengembangan teknologi berbasis aplikasi dan Computer Based Test. Mereka telah memfasilitasi lebih dari 25 ribu calon apoteker, di 28 wilayah se-Indonesia.

UKAI yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan tiap semester ini, dijadikan sebagai syarat kelulusan sejak 2016 sehingga perlu dipersiapkan secara efektif dan efisien.
“Perlu manajemen waktu yang baik untuk menghadapi UKAI, karena waktu pelaksanaan hampir berbarengan dengan Ujian Akhir Semester, Praktik Kerja Profesi Apoteker dan kegiatan akademik lainnya,” ujar Co Marketing Obat UKAI, Nathanael Charles, dikutip Selasa 1 Maret 2022.

Nathanael menuturkan, bahwa rentang waktu ideal persiapan UKAI adalah tiga bulan untuk mempelajari ulang seluruh materi farmasi.

Dengan sistem belajar terintegrasi yang dikemas oleh mereka, aplikasi besutan PT Obat Inovasi Indonesia ini diharapkan mampu mendongkrak pemerataan kelulusan mahasiswa di tiap daerah dan mampu menjadi solusi bagi pendidikan farmasi pada masa kini dan mendatang dengan misi UKAI cukup sekali.

Mereka sudah menambahkan fitur live teaching bersama pengajar, hingga peningkatan instrumen pembelajaran seperti penyesuaian modul pembelajaran, wokshop pembuatan soal, pelatihan intensif Supermentor hingga peningkatan sistem IT.

“Upgrading tersebut dilakukan, agar materi belajar UKAI bisa disampaikan dengan lebih lengkap dan mendalam,” tuturnya.