Komunitas NFT Indonesia Siap Jadi 'Warga' Metaverse

Pendiri dan CEO SuperlativeSS, Prasetyo Budiman.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Komunitas kolektor aset digital non-fungible token (NFT) Indonesia, Superlative Secret Society (SuperlativeSS), baru saja meresmikan Superlative Gallery, galeri fisik pertama mereka di Legian, Badung, Bali.

Usai peresmian galeri, Pendiri dan CEO Superlative Secret Society Prasetyo Budiman mengaku akan segera bergabung di metaverse.

Metaverse merupakan sebuah dunia digital yang bisa menghubungkan manusia satu sama lain melalui perangkat augmented reality/virtual reality (AR/VR) seolah-olah mereka muncul di dunia nyata.

Teknologi yang sudah digagas sejak 1970-an ini menjadi populer berkat Meta – sebelumnya bernama Facebook – yang ingin fokus di dunia virtual.

"Kita akan membuka galeri di metaverse, di Sandbox. Itu ada di roadmap (peta jalan) kita. Jadi, orang yang punya keterbatasan waktu, jarak, dan lain-lain bisa datang ke metaverse. Lihat experience di metaverse," ungkapnya di Legian, Badung, Bali, Rabu, 12 Januari 2022.

Prasetyo mengaku jika menambah utility di metaverse menjadi sesuatu yang sangat penting karena holder atau investor mereka berasal dari luar negeri, di mana sangat sulit untuk datang langsung ke Bali, terlebih masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Harga lahan di metaverse juga akan semakin naik dengan banyaknya platform yang beralih ke dunia digital. Komunitas NFT lainnya juga sudah membeli lahan di metaverse, baik di Sandbox maupun Decentraland.

"Jadi, ke depannya galeri fisik akan menjadi NFT Hub yang mempertemukan seniman lokal dengan global sekaligus menjadi ajang diskusi. Nah, bagi yang tidak memiliki waktu dan terhambat oleh jarak bisa mengunjungi galeri lewat metaverse," jelas dia.

SuperlativeSS berhasil menjual habis edisi pertama mereka yang berjumlah 11.110. Mereka juga telah mengeluarkan edisi kedua bertema REPUS yang menggandeng 8 seniman dan tersedia secara gratis untuk holder.

SuperlativeSS juga mempunyai roadmap pop-up galeri yang akan diadakan di Jakarta, London, dan New York. "Semuanya ditargetkan terealisasi akhir tahun ini," kata Prasetyo.