Tetap Jaga Protokol Kesehatan Jelang Lebaran
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Perusahaan rintisan atau startup yang mentransformasi bisnis mikro di Indonesia, Warung Pintar, mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar tetap produktif dan terus menjaga protokol kesehatan di tengah melonjaknya volume transaksi menjelang Lebaran ketika pandemi COVID-19 masih ada.
Impact Manager Warung Pintar, Jiwo Damar Anarkie, menilai menjelang Lebaran Idul Fitri, volume transaksi dan kunjungan ke pasar tradisional cenderung mengalami peningkatan. Di sisi lain, angka positif COVID-19 di Indonesia sebenarnya masih tergolong tinggi dengan rata-rata 3.000 hingga 5.000 penambahan kasus setiap harinya.
"Berkaca dari lonjakan kasus COVID-19 karena libur panjang seperti yang terjadi di India, kita perlu terus menjalankan protokol kesehatan sebagai bentuk saling jaga antar satu sama lain," kata dia, Rabu, 12 Mei 2021.
Tak bisa dipungkiri, pasar tradisional masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih menjelang Lebaran, di mana hal ini telah menjadi bagian dari tradisi yang dijalankan masyarakat setiap tahunnya guna memenuhi kebutuhan ketika hari raya tiba.
Mengingat peran penting para pelaku UMKM, termasuk pedagang di pasar tradisional, sebagai salah satu garda terdepan perekonomian Indonesia, Jiwo berharap agar infrastruktur alur distribusi secara digital yang sudah dibangun dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan relevan di tengah pandemi COVID-19.
Ia mencontohkan Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta Timur, yang setiap harinya kedatangan rata-rata 25 ribu orang, yang membuatnya kemudian berinisiatif mendistribusikan 15 ribu hand sanitizer ke para pedagang di pasar yang di bawah naungan PD Pasar Jaya tersebut.
"Ini merupakan inisiatif dari salah satu layanan Warung Pintar, yaitu Bantuan Pintar, sebuah layanan penyaluran bantuan sosial yang memanfaatkan infrastruktur alur distribusi yang telah dimiliki oleh Warung Pintar. Untuk itu kami bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membagikan 15 ribu hand sanitizer," jelas Jiwo.