Pengguna yang Mau Vaksin COVID-19 Gratis Naik Taksi Online Ini

Layanan Uber.
Sumber :
  • Instagram/@uber

VIVA – Layanan taksi online, Uber, akan memberikan 10 juta tumpangan gratis atau potongan harga untuk mengantar penumpang yang mau vaksin COVID-19 ke rumah sakit di Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini sudah termasuk tumpangan dari rumah ke rumah sakit pulang pergi untuk suntikan vaksin pertama serta kedua.

Tenaga kesehatan (nakes) hingga orang tua (manula) menjadi prioritas tumpangan gratis. “Kami berharap layanan kami dapat membantu membuat kampanye imunisasi global sukses dan memberikan manfaat vaksin dengan cepat, efektif dan setara,” kata CEO Uber Dara Khosrowshahi, seperti dikutip dari situs BGR, Senin, 21 Desember 2020.

Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech akhirnya diresmikan untuk digunakan di AS. Tenaga kesehatan berada di garis terdepan untuk mendapatkan vaksin. Selanjutnya, guru, manula hingga buruh, termasuk mitra pengemudi atau driver Uber.

Dara sampai berkirim surat resmi ke gubernur di seluruh negara bagian AS, yang nantinya tembusannya ke Presiden Joe Biden, yang isinya bahwa mitra pengemudi merupakan ‘penyelamat’ bagi komunitas mereka.

Mulai dari mengangkut tenaga kesehatan ke rumah sakit, mengirimkan makanan kepada orang di rumah, serta membantu bisnis antar jemput makanan bagi restoran lokal. Uber juga telah mengirim surat serupa ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) minggu lalu.

Surat tersebut menjelaskan pentingnya vaksin bagi mitra pengemudi Uber. Menurut Sara, driver memiliki peran penting dalam pengiriman orang maupun barang, sehingga mengurangi risiko mereka tertular atau tak sengaja menularkan COVID-19 kepada orang lain.

"Kami memohon kepada gubernur di semua 50 negara bagian dan Washington DC (Presiden Joe Biden) untuk memprioritaskan driver dan petugas pengantar paket kami untuk akses awal dari vaksin COVID-19. Pekerja kami juga jadi garda terdepan dalam menekan laju penyebaran pandemi," ungkap Dara, melalui akun Twitter resminya.

Tak hanya itu. Uber juga mengumumkan telah bermitra dengan organisasi yang melayani komunitas kulit berwarna, termasuk National Urban League, Morehouse School of Medicine, dan National Action Network, untuk menargetkan driver mereka agar diberi prioritas vaksin COVID-19. Pandemi berdampak terhadap kalangan minoritas secara tidak proporsional, menurut berbagai penelitian.

Oleh karena itu, produsen vaksin diminta untuk merekrut sekelompok orang yang beragam untuk uji coba tahap ketiga untuk mempelajari efek samping dari vaksin tersebut. Para pakar kesehatan menyebut kekebalan tubuh pascavaksin dapat diperoleh setelah lebih dari 70 persen warga AS disuntik.