Pemilik Startup Jangan Lakukan Ini saat Pandemi
- Dok. Istimewa
Mengelola bisnis startup di tengah pasar yang kompetitif jadi tantangan untuk pendiri dan timnya, apalagi di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang.
Umumnya, mengelola biaya pemasaran dengan maksimal termasuk salah satu tantangan di tengah kondisi tersebut. Nah, memangkas anggaran itu jadi salah satu opsi yang bisa startup ambil; namun ternyata, langkah itu tak tepat.
Baca juga: Website DPR RI Tumbang
Mengutip keterangan dari Managing Director Tech in Asia (TIA), Andrew Balsley Rabu (7/10/2020), pemangkasan anggaran pemasaran, khususnya dengan tujuan menghindari risiko, bukanlah langkah yang tepat.
Berdasarkan studi Peneliti B2B Institute, Peter Field, pemangkasan anggaran pemasaran dapat mengurangi visibilitas merek di pasar.
Memang, hal itu bisa mengurangi pengeluaran jangka pendek. Akan tetapi, berkurangnya pangsa pasar akan merugikan bagi startup.
“(Pangsa pasar) sangat sulit direbut kembali saat masa pemulihan,” begitu menurut informasi dari TIA Indonesia.
Di luar itu, ada sejumlah alasan lain bagi startup untuk tak memotong anggaran pemasaran selama pandemi. Apa saja ya?
Stabilitas Bisnis Butuh Pemasaran
Jika tidak ada pengeluaran pemasaran, maka peluang terjualnya produk pun berkurang. Pada akhirnya, hal itu akan mengurangi pendapatan startup.
Manfaatkan Momentum
Tahu tidak? Di tengah pandemi COVID-19, total pengguna internet dan layanan streaming naik, masing-masing 70persen dan 12 persen.
Nah, momen itu dapat Anda manfaatkan untuk memasarkan produk secara digital. Akan tetapi, Anda mesti mempertimbangkan jenis saluran pemasaran yang sesuai dengan calon pengguna, ya; demi mendulang pengembalian investasi yang maksimal.
Ubah Fokus Pemasaran
Ketimbang mengurangi biaya pemasaran, cobalah mengubah fokus strategi pemasaran startup. Sebagai contoh, walau startup bisnis A cocok dengan pemasaran media sosial, belum tentu hal serupa juga berlaku untuk bisnis Anda.