E-Commerce Pilihan Konsumen Indonesia, Tokopedia dan Bukalapak 4 Besar
- Entrepreneur
JAKARTA – Belanja online semakin menjadi pilihan utama konsumen Indonesia pada sepanjang Ramadan dan Lebaran 2020 serta pandemi COVID-19 pada tahun ini.
Merujuk pada studi Snapcart tentang perilaku konsumen sepanjang Ramadan dan pandemi menunjukkan bahwa 66 persen konsumen dari 1.000 responden yang di survei di seluruh Indonesia memilih Shopee sebagai situs belanja online (e-commerce) yang paling diingat (top of mind).
Kemudian, menyusul Tokopedia dengan 16 persen, Lazada dipilih konsumen sebesar 12 persen, dan 4 persen konsumen memilih Bukalapak. Sisanya, memilih Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.
Banyak faktor
Hasil riset Snapcart juga menunjukkan bahwa Shopee merupakan situs belanja online yang paling sering digunakan dalam berbelanja selama Ramadan dan Lebaran 2020, yaitu sebanyak 66 persen.
Disusul Tokopedia (15 persen), Lazada (12 persen), dan Bukalapak (5 persen). Selanjutnya JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo.
Temuan Jet Commerce: Awal Bulan Puasa, Momen Belanja Online
Menurut Astrid Wiliandry, selaku direktur Snapcart, masyarakat menempatkan Shopee sebagai situs yang paling diminati berbelanja saat Ramadan bertepatan dengan pandemi karena banyak faktor.
Harga kompetitif
Di saat kebijakan physical dan social distancing diberlakukan, masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dari rumah. Shopee lebih unggul karena ragam produk yang lebih menarik dan tawaran harga yang lebih kompetitif.
"Shopee juga terus melengkapi platformnya dengan fitur yang memperpanjang time spent dan engagement di dalam aplikasinya, menjadikan daya tarik tersendiri untuk para penggunanya," ujarnya, Jumat, 3 Juli 2020.
Menariknya lagi, kata Astrid, sebanyak 77 persen perempuan mengaku memilih berbelanja di Shopee, dibanding laki-laki 52 persen. Ini berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai konsumen laki-laki 22 persen, dibanding perempuan 9 persen.
Kelompok umur
Lalu, Lazada yang lebih disukai konsumen laki-laki 14 persen, dibanding perempuan 10 persen. Disusul Bukalapak yang juga lebih disukai laki-laki 9 persen dan 2 persen perempuan.
Sedangkan riset berdasarkan kelompok umur, berbelanja di Shopee paling disukai oleh kelompok umur 19-24 tahun (72 persen), 25-30 tahun (69 persen), kurang dari 19 tahun (69 persen), 31-35 tahun (63 persen), dan 35 tahun ke atas (53 persen).
Berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai kalangan 35 tahun ke atas (24 persen), 31-35 tahun (15 persen), 25-30 tahun (14 persen), 19-24 tahun (10 persen), dan di bawah 19 tahun (10 persen).
Manfaatkan momentum
Sedangkan Lazada lebih disukai kelompok umur kurang 19 tahun (14 persen), 19-24 tahun (13 persen), 25-30 tahun (12 persen), 31-35 tahun (11 persen) dan 35 tahun ke atas (9 persen).
“Mengapa Shopee menjadi pilhan utama bagi kelompok umur muda yaitu usia 19-24 dan 25-30 tahun, karena kami menilai fitur-fitur di Shopee lebih interaktif dan selalu ada tema baru pada setiap momen,” jelas Astrid.
Semua situs belanja online memang nampak gencar menjaring konsumen dengan menambah berbagai fitur baru, aplikasi jualan baru yang menarik, dan menawarkan program serta gimmick baru.
Milenial
"Kreativitas membuat fitur-fitur baru sangat penting dalam membangun komunikasi dengan konsumen online, agar mereka tidak mudah bosan dan terus ada sesuatu yang baru dan menarik," papar dia.
Dengan begitu, Shopee berhasil membuktikan bahwa semakin banyak fitur baru dan beragam maka semakin meningkatkan banyak pilihan konsumen berbelanja.
Selain itu, Astrid menambahkan, penawaran diskon belanja masih yang paling disukai, baik dalam bentuk cashback atau hadiah belanja. "Para milenial suka fitur-fitur berbentuk flash games karena memang lebih interaktif,” tuturnya.