Fakta-fakta Tokopedia, Unicorn yang Dibobol Hacker
- wartaekonomi
JAKARTA – Belakangan ini tengah ramai dibicarakan bagaimana Unicorn Tokopedia mengalami peretasan hingga 91 juta akun data pribadi pengguna serta 7 juta akun merchants dijual di situs dark web. Pada 2019, Tokopedia mengungkap bahwa mereka memiliki sekitar 91 juta akun aktif di platformnya. Di mana itu berarti hampir semua akun di Tokopedia berhasil diambil data pribadinya oleh hacker atau peretas.
Pelaku menjual data di situs dark web berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ponsel dan password yang masih ter-hash atau tersandi.
Dikabarkan semua data tersebut dijual dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74 juta. Bahkan ada 15 juta akun Tokopedia yang datanya saat ini bisa diunduh.
Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edision pada 17 Agustus 2009. Tokopedia sendiri merupakan sebuah perusahaan perantara penjual antara pedagang dan konsumen di Indonesia. Dalam waktu kurang dari sepuluh tahun perusahaan tersebut telah memiliki nilai jual hingga ratusan triliun rupiah.
Mengutip kata ensiklopedia, nama Tokopedia pun dipilih sebagai perusahaan serba ada yang menjadi toko online dengan beragam produk di dalamnya.
Dikutip dari laman resmi Tokopedia, Senin, 4 Mei 2020, latar belakang mereka mendirikan perusahaan ini lantaran Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau.
Para penjual pun harus pindah ke kota-kota besar demi pasar yang lebih baik, sementara konsumen memiliki akses yang terbatas untuk mendapatkan kebutuhan. Sehingga menyebabkan tingginya urbanisasi yang menggiring barang-barang kebutuhan terkumpul di kota-kota besar.
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, menghadapi pengalaman hidup dan tantangan yang serupa. Mereka berpikir untuk menghentikan permasalahan ini, mereka harus melakukan sesuatu untuk memperpendek jurang pemisah antara kota besar dan kota kecil.
Tokopedia pun diluncurkan dengan misi pemerataan ekonomi secara digital. Kesuksesan Tokopedia tentu tak diraih dalam waktu singkat. Butuh perjuangan hingga ke titik sekarang ini. Lahirnya Tokopedia juga tak lepas dari perjuangan gigih para pendirinya.
William Tanuwijaya yang saat itu mencari pekerjaan sampingan menjadi seorang operator warnet yang saat itu sangat ramai di awal tahun 2000-an. Dari situ, ia kemudian jatuh cinta kepada internet, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Tokopedia.
Lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini pernah bekerja di forum jual beli. Ia kerap mendapat komplain lantaran penipuan transaksi. Hingga muncullah ide untuk membuat sebuah tempat yang terpercaya untuk jual beli online.
Meski sempat diragukan karena tak ada latar belakang bisnis, Wiliam tetap nekat mewujudkan mimpinya. Akhirnya pada 6 Februari 2009, ia bersama Leon mendirikan Tokopedia. Dan, pada 17 Agustus 2009, e-commerce itu resmi diluncurkan.
Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp33 juta.
Tahun selanjutnya, perkembangan Tokopedia pun sangat signifikan. Mereka berhasil mengandeng 4.659 merchant dengan 44.785 members. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp5,95 miliar.
Angka tersebut pun terus bertambah. Pada awal 2017, Tokopedia memiliki 40 juta produk dengan 12 juta pengguna, sementara total transaksi telah tembus lebih dari Rp1 triliun per bulan.
Meski awalnya sulit mendapatkan suntikan dana, berkat pencapaian Tokopedia, investor pun mulai berdatangan. Seperti East Venture, CyberAgent Ventur dan Softbank.
Setelah mendapat suntikan dana sebesar US$1,1 miliar atau sekitar Rp15,9 triliun pada akhir 2018, valuasi Tokopedia pun mencapai US$7 miliar atau setara Rp101 triliun.
Meski kini tengah dihadapi kasus peretasan, Tokopedia mengklaim telah memeriksa dan mengkonfirmasi bahwa data pembayaran pengguna yang berupa kartu debit dan kredit, rekening dan OVO aman.