Butuh Duit tapi Ponsel Enggak Digadai, Cukup Dusnya Saja

Ilustrasi memainkan ponsel.
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVA – Bisnis gadai saat ini menghadapi persaingan ketat. Salah satunya, kehadiran perusahaan gadai swasta membuat kompetisi pada industri gadai makin sengit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan gadai swasta terdaftar mencapai 68 perusahaan pada Juli 2019.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 perusahaan telah mengantongi izin resmi dari regulator industri keuangan Tanah Air. PT Pusat Gadai Indonesia resmi bekerja sama dengan perusahaan penyedia perangkat lunak (software) asal AS, PayJoy untuk memberikan solusi atas permasalahan keuangan nasabah.

Menurut Business Development Manager Pusat Gadai Indonesia, Claher Prastian, solusi yang dimaksud mengeluarkan program bernama 'Gadaikan Dusnya Saja'. Ia mengaku nasabah tetap dapat menggunakan gadget atau gawai mereka, seperti ponsel pintar atau smartphone maupun tablet, meski sudah digadaikan melalui program ini.

"Jadi begini. Nasabah cukup menggadaikan dus produk gadget saja ke kami sebagai jaminan. Nasabah hanya cukup membawa kartu identitas (KTP/SIM) dan gadget. Dengan proses yang cepat dan mudah, maka nasabah bisa pulang membawa uang tunai tanpa perlu meninggalkan gadget," kata dia di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Claher berharap program ini mampu menarik lebih banyak lagi nasabah untuk melakukan transaksi gadai di seluruh kantor-kantor cabang di Indonesia.

Pusat Gadai Indonesia merupakan perusahaan pergadaian yang terdaftar dan diawasi oleh OJK pada Februari tahun ini. Perusahaan itu memiliki lebih dari 100 kantor cabang yang tersebar di area Jabodetabek dan Bali.

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer PayJoy, Gib Lopez, mengaku telah membantu nasabah agar mempunyai akses terhadap kredit terlepas dari sejarah kredit mereka yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali untuk tetap dapat menikmati teknologi gadget.

"Teknologi kami telah terbukti menurunkan risiko gagal bayar hingga 50 persen dan telah digunakan oleh hampir satu juta orang di 20 negara. Lewat kerja sama strategis ini tentu kami ingin merambah ke segmentasi pelanggan yang baru," papar Lopez.