Punya Jatah Bagasi tapi Tak Terpakai? Jual Saja di Aplikasi Tips
- Dok. Tips
VIVA – Ketika kita bepergian dengan pesawat, berapa banyak dari kita yang tidak pernah memanfaatkan bagasi tersebut? Sekalipun ada, akan kita gunakan sebagai alat untuk ‘jasa titipan’ alias jastip oleh-oleh sanak kerabat. Kedua hal tersebut ternyata telah dimanfaatkan dengan lebih canggih lagi oleh beberapa anak bangsa lewat aplikasi bernama Tips.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2016, ternyata penggunaan jatah bagasi penumpang tidak terlalu banyak. Dalam aturan maskapai, biasanya penumpang selalu dibekali dengan jatah bagasi sekitar 15 sampai 20 Kg. Namun dari sekian banyak penumpang pesawat, hanya 42 persen yang memakai jatah bagasi tersbeut. Artinya, ada 58 persen penumpang potensial yang bisa dimanfaatkan untuk menjual bagasinya ke Tips.
Apalagi ditambah dengan data nilai transaksi e-commerce yang cukup besar di Indonesia, dan naik setiap tahunnya. Data menyebut, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 78% per tahun, sehingga jasa pengiriman bisa mencapai 80 juta paket per bulan.
Dikatakan pendirinya, Ryan A. Ronas, yang juga didapuk sebagai CEO Tips Inovasi, platform digital ini dibuat karena dilatari konsep ‘Titipin Penumpang Saja’. Ini sekaligus menjadi kepanjangan dari nama aplikasi tersebut, Tips.
“Penumpang yang tidak menggunakan jatah bagasinya bisa ‘menjual’ ruang bagasi tidak terpakai tersebut untuk mengangkut barang kiriman orang lain. Penumpang dapat memperoleh keuntungan yang membuat tiket pesawat menjadi lebih terjangkau, sedangkan pengirim mendapatkan alternatif baru pengiriman barang same day delivery yang lebih aman dengan harga bersaing,” ujar Ryan saat dihubungi Viva.co.id, Kamis, 26 September 2019.
Oleh karena itu, Ryan bersama beberapa rekannya membuat perusahaan rintisan bernama PT Tips Indonesia pada 18 Oktober 2016. Mereka mengklaim jika aplikasi ini hadir sebagai terobosan inovatif dalam bidang logistik.
Juli tahun lalu saat musim haji, kata Ryan, Tips juga membuat terobosan dalam layanan bagasi dan kargo para jemaah haji, sekaligus umroh. Mereka meluncurkan Tips Haji dan Umroh yang menghubungkan dan mensinergikan semua ekosistem yang sudah ada, yang selama ini berjalan secara offline.
“Dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dari regulator berkaitan dengan pemasukan barang dari luar negeri, melalui Solusi Digital Aplikasi Tips Haji dan Umroh ini menjadi lebih efisien dan efektif, adanya kepastian waktu, termonitoring serta memberi nilai tambah bagi semua pihak,” ujar Ryan.
Dua tahun eksistensi, tidak membuat mereka berpuas diri. Ryan dan manajemen Tips menyadari jika ke depannya akan ada banyak tantangan untuk terus membuat Tips eksis. Salah satu yang menjad perhatian adalah bagaimana inovasi dalam bidang logistik ini dapat memberi nilai tambah atas pengelolaan barang bawaan dan barang kiriman, tak hanya melalui jasa transportasi udara tapi juga laut ke depannya.
“Target Tips Inovasi ke depan di 2020 - 2021, pengembangan bisnis akan merambah ke Bagasi & Kargo Migrant Worker dan Bagasi & Kargo Wisatawan Indonesia & Pelajar Mahasiswa di Luar Negeri,” papar Ryan.