Soal Umrah Digital, Tokopedia: Kami Berkolaborasi, Bukan Jual Langsung
VIVA – Inisiasi umrah digital yang melibatkan Tokopedia dan Traveloka belakangan mengundang kontroversi. Ada kekhawatiran masuknya dua platform marketplace itu bakal mengganggu bisnis biro umrah yang sudah berjalan saat ini. Tokopedia akan terus mengusung kolaborasi dan bermitra dengan pemain industri umrah.
Tokopedia menegaskan, perusahaan tak akan mengganggu biro umrah malah sebaliknya akan menggandeng mereka sebagai mitra.
"Tokopedia akan terus menggunakan konsep kolaborasi dan bekerja sama sebagai marketplace, bukan melakukan penjualan secara langsung," ujar Vice President of Corporate Communications, Nuraini Razak kepada VIVA, Rabu 24 Juli 2019.
Untuk detail bisnis model umrah digital yang dijalankan Tokopedia, Nuraini mengatakan, saat ini masih dalam pematangan. Namun dia menegaskan, prinsipnya Tokopedia akan melibatkan para biro umrah.
"Saat ini rencananya tetap bermitra dan membawa ekosistem yang ada sekarang. Termasuk para agen konvensional untuk dapat menjadi perusahaan teknologi yang memiliki akses dan jangkauan pasar lebih luas yang sudah dimiliki Tokopedia," tuturnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Traveloka dan Tokopedia tak akan mengganggu bisnis umrah, setelah pemerintah menandatangani nota kesepahaman umrah digital dengan Arab Saudi. Rudiantara menepis kekhawatiran kedua marketplace tersebut akan ‘memakan’ biro umrah yang sudah ada sebelumnya.
Rencana umrah digital itu mendapat protes dari anggota parlemen. Anggota Komisi VIII DPR, Khatibul Umam Wiranu mengatakan, dampak keterlibatan dua perusahaan besar tersebut dipastikan bakal menggulung bisnis travel yang telah dirintis puluhan tahun oleh masyarakat. Khatibul mengibaratkan masuknya Traveloka dan Tokopedia dalam bisnis umrah ini sebagai ‘tsunami’ untuk biro umrah kecil. [mus]