Pesaing Netflix Disuntik Investasi Baru, Salah Satunya dari Indonesia
VIVA – Layanan video streaming, Iflix mengumumkan pendanaan putaran terbarunya. Suntikan dana kali ini dipimpin oleh institusi investasi asal London Inggris, Fidelity International. Pendanaan putaran ini diikuti sejumlah perusahaan lainnya yaitu Catcha Group, Hearst, Sky, dan EMC. Salah satu dari penyuntik investasi putaran ini merupakan perusahaan Indonesia.
Dilansir dari laman Tech Crunch, Senin 22 Juli 2019, perusahaan pesaing Netflix di Asia Tenggara ini tidak mengungkapkan angka pasti jumlah suntikan dana pada putaran kali ini. Namun, Iflix mengatakan jumlahnya lebih dari US$50 juta.
"Investasi ini penegasan yang jelas dari model bisnis Iflix dan prospek yang tumbuh serta penguatan hubungan kami dengan konten lokal di wilayah ini," kata Co-Founder dan Chairman Iflix, Patrick Grove.
Iflix menuturkan, perusahaan media dari tiga negara yaitu Indonesia (MNC), Jepang (Yoshimoto Kogyo) dan Korea Selatan (JTBC) juga ikut menjadi investor baru.
Putaran terakhir pendanaan ini membuat dana yang dihimpun perusahaan asal Malaysia itu menjadi US$350 juta atau Rp4,8 Triliun.
Sekitar tujuh bulan lalu, Iflix mengumumkan telah menjual sisa sahamnya yang ada di Afrika. Bisnis tersebut disebut Kwese Iflix. Penjualan saham tersebut dilakukan, karena Iflix menginginkan fokus menggarap pasar untuk Asia Tenggara dan Timur Tengah. (asp)