Grab Kewalahan Hadapi Lonjakan Permintaan Taksi Online
- Instagram/@grabid
VIVA – Aplikasi transportasi online Grab mengaku mengalami kesulitan memenuhi lonjakan permintaan pasar, karena keterbatasan armada taksi online atau GrabCar di Filipina.
Presiden Grab Filipina, Brian Cu mengaku pasokan atau supply kendaraan tidak sebanding dengan permintaan atau demand yang semakin meningkat.
"Pasokan mobil masih kurang. Kami sudah meminta izin kepada LTFRB (Badan Transportasi Waralaba dan Badan Regulasi) supaya mereka mengizinkan kami menambah armada. Tetapi, hingga kini mereka belum membuat keputusan," ungkapnya, seperti dikutip dari Manila Bulletin, Sabtu 25 Mei 2019.
Menurut Cu, jumlah GrabCar yang aktif beroperasi di bawah platform mereka saat ini di bawah 50 ribu unit per bulan. Angka ini lebih rendah dari batas yang ditetapkan oleh layanan jaringan transportasi (TNVS), yaitu sebanyak 65 ribu unit.
Ia mengaku sedang melakukan kajian seberapa banyak armada tambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Cu juga memaparkan bahwa tingkat pemenuhan persediaan mereka saat ini 'sangat rendah' atau 60 persen. Sedangkan tingkat alokasi kendaraan selama cuaca buruk, yang menyebabkan permintaan melonjak, di bawah 50 persen.
“Pada hari dan jam normal, seperti tidak hujan atau bukan jam sibuk, tingkat alokasi rendah. Karena itu, kami minta regulator transportasi untuk mengizinkan kami menambah 15 ribu slot tambahan, agar supply and demand-nya bisa terpenuhi," jelas Cu.
Ia pun mengaku apabila slot yang diminta terisi maka kualitas layanan Grab dapat meningkat. “Masalahnya adalah ketika ada peningkatan kualitas, ada pula peningkatan penggunaan. Sayangnya, saat penggunaan meningkat tidak diikuti dengan jumlah armada yang memadai," keluh Cu. (asp)