Suntik Rp14 Triliun, Gojek Ingin Kuasai Bisnis Logistik JD.id
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Gojek dikabarkan sedang melirik investasi ke e-commerce JD.id. Tak tanggung, startup karya anak bangsa itu siap menggelontorkan investasi US$1 miliar atau Rp14,04 triliun ke e-commerce hasil bentukan modal ventura dari raksasa China, JD.com tersebut.
Menurut laporan dari laman The Infomation yang dikutip dari Kr-Asia, Kamis 10 Januari 2019, sumber yang mengetahui kabar tersebut mengatakan kerja sama Gojek dan JD.id sebagai wujud integrasi kedua platform tersebut.
Sumber mengungkapkan, kedua perusahaan itu sedang mempertimbangkan integrasi langsung aplikasi Gojek ke tautan website JD.id. Laporan yang berhembus, Gojek ingin mengambil saham mayoritas bisnis logistik yang dilakoni oleh JD.id.
Ketertarikan Gojek menyuntikkan investasi besar ke JD.id berbarengan dengan moncernya pasar e-commerce Indonesia, yang diperkirakan akan meningkat delapan kali lipat antara 2002 dan 2017.
Menurut taksiran lembaga riser global, McKinsey, pada Agustus lalu nilai taksiran pasar e-commerce di Indonesia mencapai US$8 miliar. Terkait dengan kabar ini, perwakilan Gojek menolak berkomentar.
Jika nanti benar Gojek menutup investasi ke JD.id dengan nilai US$1 miliar, maka JD.id berpeluang menjadi startup unicorn yang beroperasi di Indonesia, setelah Tokopedia, Traveloka, Gojek dan Bukapalak.
Relasi investasi antara Gojek dengan platform e-commerce JD bukan kali ini saja. Pada tahun lalu, induk dari JD.id, yakni JD.com, pada 17 Agustus 2017 menyuntik dana segar ke Gojek sebesar US$100 juta atau Rp1,32 triliun.
Dalam putaran pendanaan itu, selain JD.com, Gojek mendapatkan suntikan dari perusahaan raksasa di antaranya Google, Tencent Holdings dan Temasek Holdings. (dhi)