Blak-blakan Tantangan Gojek Mengaspal di Thailand

GET, layanan Gojek di Thailand.
Sumber :
  • Facebook/GET Driver

VIVA – Layanan Gojek di Thailand, GET sudah bersiap-siap untuk menuju operasi resmi. Saat ini, GET rajin mengadakan pertemuan dengan para calon mitra pengemudi mereka. GET juga terendus sedang aktif menjaring mitra melalui kegiatan offline mereka. 

Langkah Gojek untuk ekspansi ke Thailand menyusul beroperasinya Go-Viet di Vietnam. Dalam ekspansi ke luar pasar Indonesia, Gojek menegaskan akan membawa pendekatan lokal, sehingga tak heran nama layanan Gojek di Vietnam mengambil nama Go-Viet dengan dominan warna merah, sedangkan di Thailand, Gojek hadir dengan nama GET dengan dominasi warna kuning. 

Bicara pasar Thailand, laman Techsauce, dikutip Selasa 28 Agustus 2018, melaporkan ada yang cukup menarik sekaligus menantang bagi pemain layanan berbagi tumpangan (ride hailing), termasuk GET.

Co-Founder dan Kepala Eksekutif GET, Pinya Nittayakasetwat mengatakan, sekitar 70 persen warga Thailand menggunakan smartphone dan setengahnya pengguna smartphone itu berbelanja daring melalui ponsel mereka. 

"Tapi hanya 3,6 persen yang menggunakan layanan berbagi tumpangan. Kenapa ini?" ujar Pinya. 

Bos GET itu blak-blakan menjelaskan, alasan utama minimnya warga Thailand memakai layanan berbagi tumpangan karena mayoritas layanan tersebut berasal dari luar negeri.  

"Dan hukum Thailand tidak berubah untuk mendukung bisnis semacam itu," kata dia. 

Belum lagi faktor resistensi pelaku transportasi tradisional. Makanya layanan berbagi tumpangan menjadi kurang populer. 

Namun demikian, Pinya tak mudah begitu saja angkat tangan. Bos Gojek Thailand itu menuturkan, solusinya adalah perlu banyak pemain berbagi tumpangan yang beroperasi di Thailand. 

Pinya yakin peluang GET untuk mencuri perhatian warga Thailand bakal sukses, Sebab dilihat dari sisi pangsa pasar, masih terbuka lebar, 96,4 persen pasar di Thailand belum tersentuh layanan berbagi tumpangan.