Demi Keadilan, Singapura Panggil Gojek
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Otoritas angkutan darat Singapura, Land Transport Authority atau LTA berencana memanggil Gojek dan perusahaan transportasi daring asal India, Jugnoo. LTA mengaku harus bertemu dengan dua perusahaan tersebut, agar lebih mendalami operasi dan bisnis mereka.
Otoritas menyampaikan hal itu, Senin 30 April 2018. Dikutip dari laman Todayonline, Rabu 2 Mei 2018, jubir LTA menegaskan, semua operator layanan pemesanan sewa mobil harus patuh dengan ketentuan sebelum mereka diperbolehkan mengaspal di jalanan Singapura.
Jubir itu menegaskan, LTA sedang mengulas struktur regulator industri untuk memastikan industri transportasi daring bisa berjalan sehat dan adil.
"Kami melakukan itu untuk memastikan industri ini tetap terbuka dan dapat diperebutkan dalam jangka panjang. Dan tak ada operator tunggal yang mendominasi pasar sampai merugikan pengemudi dan komuter," jelas jubir tersebut.
LTA mengeluarkan pernyataan tersebut, seiring dengan makin dekatnya Gojek dan Jugnoo beroperasi di Negeri Singa tersebut. Menurut kabar, Jugnoo berencana meluncurkan layanan mereka pada Mei ini. Sedangkan Gojek sudah mengatakan akan ekspansi bisnisnya di Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam, namun belum jelas kapan akan mengaspal di Negeri Singa.
Untuk operasi di Singapura, Gojek sedang mendekati ComfortDelGro yang dulunya adalah kompetitor Uber, dan pesaing satu-satunya Grab, di negara yang dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong itu.
Uber mencapai kesepakatan besar ketika 'mengikat janji' dengan ComfortDelGro pada Desember 2017. Akan tetapi, kerja sama itu berantakan di tengah jalan karena Uber 'resign' dari perebutan pengaruh transportasi daring di Asia Tenggara pada 26 Maret kemarin. (ase)