Guyuran Dana Segar Google Cs, Gojek Bisa Saingi Grab

CEO Gojek Nadiem Makarim.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Aksi korporasi yang dilakukan Google bersama Temasek Holding dan Meituan-Dianping dengan menyuntikkan dana segar kepada Gojek sebesar US$1,2 miliar atau Rp16,2 triliun, membuat peta persaingan bisnis layanan transportasi online semakin ketat.

Namun, bagi Google, ini adalah investasi kali pertamanya di sektor transportasi. Di mata pengamat digital Heru Sutadi, apa yang Google lakukan ke Gojek tidak hanya sebatas melihat layanan transportasi saja, tapi juga layanan lainnya yang menjadi daya tarik.

"Saat ini, Gojek mendominasi untuk layanan non-ojek. Sebut saja Go-Send, Go-Food, Go-Box, Go-Massage, dan yang lagi ramai, Go-Pay," kata Heru kepada VIVA, Rabu, 31 Januari 2018. 

Ia mengatakan, dengan masuknya dana segar yang mencapai belasan triliun rupiah ini, maka bukan tidak mungkin membuat Gojek untuk semakin memperluas wilayah bisnisnya berkembang ke luar negeri.

"Pesaing utama Gojek di Asia Tenggara adalah Grab. Saya melihat Gojek akan masuk ke negara-negara di mana Grab membuka bisnisnya," paparnya.

Negara yang disebut-disebut akan dimasuki Gojek di antaranya Thailand, Vietnam, dan Filipina. Meski begitu, Heru mengkritik investor lokal yang masih takut berinvestasi di perusahaan yang tidak memiliki aset. 

"Investor lokal sangat hati-hati. Mereka masih pikir-pikir jika harus investasi besar di perusahaan yang tak punya aset. Mobil atau motor itu punya mitra bukan Gojek," tutur Heru.