Game Masih Selamatkan Pasar PC Global
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Tidak bisa dipungkiri para pemain game banyak yang mengandalkan PC desktop. Bahkan, laporan menunjukkan jika penjualan PC untuk game memiliki nilai bisnis di pasar global sampai US$30 miliar atau sekira Rp390 triliun.
Hampir semua analis pasar melihat penjualan PC terus menerus menurun. Namun, laporan terbaru dari Jon Peddie Research (JPR) menunjukkan pasar PC game di dunia tumbuh dengan cepat pada 2016 ketimbang yang diharapkan.
"Laporan yang dikeluarkan di awal tahun ini menunjukkan PC untuk game, termasuk asesoris dan tambahan sistem komunikasi atau audio, mencapai US$30,346 miliar," kata analis JPR dalam laporan tersebut, dikutip Arstechnica, Kamis, 31 Agustus 2017.
Ia mengungkapkan bahwa angka ini lebih besar ketimbang estimasi pada 2015 yang sebesar US$24,6 miliar. Maka tidak heran jika vendor gadget banyak yang memberikan dedikasi mereka untuk segmen ini.
Misalnya, Acer yang baru saja mengeluarkan desktop game yang diklaim paling mutakhir, yakni Predator Orion 9000. Mereka berani mengatakan hal itu karena PC game itu dilengkapi dengan 4-way AMD Radeon RX Vega Graphics dan Intel Core i9 Extreme Edition 18-core processor.
IceTunnel 2.0
Orion 9000 adalah desktop gaming Predator Orion 9000 menampilkan prosesor Intel® Core i9 Extreme Edition dengan 18-core dan 36 threads, hingga grafis 4-arah AMD Radeon RX Vega atau dua grafis NVIDIA® GeForce® GTX 1080Ti di SLI.
Di sini pengguna bisa mengaktifkan aplikasi virtual reality dengan mudah dan mendukung tampilan visual 8K UHD. Yang menarik dari Predator Orion 9000 ini adalah fitur liquid cooling dan IceTunnel 2.0. Keduanya berfungsi menjaga suhu tetap stabil saat permainan mulai memanas.
“Predator Orion 9000 adalah PC paling kuat yang pernah kami buat. Dengan grafis 4-arah dan prosesor 18-core, ini adalah platform yang membawa gamer dan pengguna grafis intens melampaui impian mereka," kata Jeff Lee, General M anager, Stationary Computing, IT Products Business, Acer.
IceTunnel 2.0 adalah solusi manajemen aliran udara yang canggih yang secara pintar memisahkan sistem menjadi beberapa zona termal, masing-masing dengan terowongan aliran udara individu untuk menghantarkan panas.
Cara kerjanya, panel jala logam besar di bagian depan dan atas memungkinkan udara lebih dingin untuk masuk dan udara panas dari CPU berpendingin cairan keluar, sementara lima kipas berukuran 120 mm di depan, atas, dan belakang menyalurkan udara dingin melalui chassis.
Bagian dari aliran udara dialihkan ke bagian belakang motherboard untuk mendinginkan perangkat penyimpanan. Kartu grafis memiliki kipas bergaya blower untuk mengeluarkan suhu panas dari belakang, sementara PSU dapat secara mandiri menahan gangguan thermal.
Berlapis emas
Selain desktop predator Orion 9000, Acer juga memamerkan layar monitor berukuran 35 inci. Monitor ini memamerkan kurva 1800R yang imersif dan resolusi WQHD brilian (3440 x 1440). Menampilkan NVIDIA G-SYNC, teknologi Acer HDR Ultra dan quantum dot, Predator X35.
Ada juga headset gaming Predator Galea 500 untuk melengkapi game tersebut. Menghadirkan peredam diafragma yang terbuat dari bio-selulosa dengan karet di sekitarnya, headset Predator Galea 500 memberikan suara tinggi yang jernih dan suara rendah yang bergema.
Sementara, rongga akustik yang unik membantu memberikan irama bass yang punchy. Predator Galea 500 juga dapat disesuaikan, memungkinkan pengguna memilih dari tiga mode, termasuk EQ Music, Movie and Sport.
Mouse gaming Predator Cestus 500 yang baru memiliki desain dual switch yang unik, memungkinkan gamer untuk menyesuaikan resistansi klik sesuai dengan jenis permainan yang sedang dimainkan.
Predator Cestus 500 berfitur 16,8 juta lampu warna RGB, 8 pola pencahayaan, 5 on-board profile settings, 8 tombol yang dapat diprogram, dan konektor USB berlapis emas.