Jerman Uji Coba Alat Pengenal Wajah Teroris

Ilustrasi fitur pengenalan wajah.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Pexels

VIVA.co.id – Jerman segera menguji perangkat lunak pengenal wajah di sebuah stasiun kereta di ibu kota Berlin pada musim panas ini. Perangkat tersebut akan membantu kepolisian dalam mengidentifikasi dan menemukan tersangka teroris dengan cepat.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan, perangkat lunak tersebut akan diuji bersama para sukarelawan di Stasiun Suedkreuz Berlin.

Apabila alat ini berhasil, maka pemerintah akan memperluas pengoperasiannya ke lokasi lain. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk berbagai investigasi kriminal.

"Kami telah mengantongi video dari rekaman CCTV di stasiun kereta api. Tetapi tentu saja kami tidak dapat, misalnya, memotret seorang teroris yang sedang berlari ke perangkat lunak ini, di mana alat ini akan mengingatkan kita saat dia muncul di sebuah stasiun," kata Maiziere, seperti dikutip dari Phys.org, Senin 12 Juni 2017.

"Jika perangkat lunak ini terbukti handal seharusnya bisa digunakan untuk menangani kejahatan berat di tempat lain, yang dilengkapi dengan kamera pengintai," ujarnya melanjutkan.

Sistem baru tersebut dinilai tidak mungkin mengalami hambatan hukum karena penggunaannya yang terbatas, yakni menyasar hanya pada tersangka. Dengan demikian, sistem ini tidak akan melanggar kebebasan warga sipil yang tidak terlibat dalam penyelidikan.

Sebagaimana diketahui, Jerman menderita sejumlah serangan teror sejak musim panas lalu, termasuk serangan mematikan di Pasar Natal Berlin pada 2016. Tersangka, yang berkewarganegaraan Tunisia, berhasil melarikan diri dengan bus dan kemudian melanjutkan pelariannya dengan kereta api.

Polisi menyebut ia melintasi perbatasan negara, sebelum akhirnya ditembak dan dibunuh oleh polisi di sebuah stasiun di Milan, Italia.