Lenovo Akui TKDN Picu Pertumbuhan Tiga Kali Lipat
- Lenovo
VIVA.co.id – Lenovo Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaannya tumbuh secara menggembirakan di 2016 ini. Mereka mengklaim, secara year on year, Lenovo mengalami pertumbuhan 303 persen dibandingkan tahun lalu.
Mobile Business Group 4P Lenovo Indonesia Anvid Erdian mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut sama dengan tiga kali lipat pencapaian di 2015. Hal itu semakin memberikan rasa percaya diri bagi vendor asal Tiongkok tersebut untuk bersaing pasar ponsel pintar Indonesia pada 2017.
Terlebih merek Lenovo tidak akan sendiri lagi dalam mengarungi industri smartphone Tanah Air tahun depan. Lenovo akan bersanding dengan merek Moto yang sudah mereka akuisisi dari Motorola beberapa tahun lalu.
"Secara year on year, Lenovo Indonesia tumbuh 303 persen pada tahun 2016 ini atau itu tiga kali lipatnya dari tahun lalu. Tahun depan optimistis karena ada Moto. Moto resmi kembali ke Indonesia dengan hadirnya E3 Power sejak bulan lalu," ucap Anvid di Jakarta, Rabu, 23 November 2016.
Keberhasilan Lenovo Indonesia untuk tumbuh secara pesat karena pihaknya selalu menampilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Rentang harga yang ditawarkan pun tak terlalu mahal, walaupun sudah didukung teknologi terkini, seperti ponsel yang telah mendukung teknologi Virtual Reality.
"Kami menghadirkan produk yang sesuai dan tepat di pasar. Apalagi, produk tersebut sedang diincar oleh konsumen Tanah Air. Selain sudah mendukung Virtual Reality, ponsel Lenovo juga dapat memainkan permainan populer, yaitu Point Blank. Ini cukup mendongkrak perusahaan," kata Anvid.
Pencapaian Lenovo Indonesia ini juga tidak terlepas dari pihaknya yang mengikuti kebijakan yang tengah dijalankan Pemerintah Indonesia, yakni aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G. Lenovo menjadi vendor pertama yang mempelopori kerja sama dengan pabrikasi lokal untuk memproduksi smartphone di Indonesia.
Bahkan, merek sekelas Moto diboyong oleh Lenovo untuk diproduksi secara lokal. Lenovo dan Moto diproduksi PT Tridharma Kencana (TDK) di Serang, Banten.
"Untuk mencapai (TKDN) 20 persen itu cukup sulit tapi kami berhasil mengatasinya dengan bermitra dengan pabrikasi lokal. Kami optimistis dapat mencapai 30 persen kandungan lokal pada 2017 nanti, untuk mengikuti aturan yang dijalankan pemerintah," ungkap Anvid.