Kasus Galaxy Note 7 Tak Pengaruhi Posisi Samsung di Pasar

Sensor selaput mata pada Samsung Galaxy Note 7
Sumber :
  • Viva.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – Samsung memang mengalami kerugian besar atas kasus meledaknya Galaxy Note 7. Namun posisi vendor Korea Selatan itu dalam pasar smartphone dunia ternyata belum tergoyahkan.

Riset IDC mengungkap bahwa pengapalan ponsel di seluruh dunia pada kuartal ketiga tahun ini total mencapai 362,9 juta unit. Angka ini naik hanya satu persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Prediksi IDC ini ternyata tidak terlalu berbeda dengan riset yang dilakukan Strategy Analytics. Dalam analisa SA, jumlah ponsel yang dikapalkan kuartal ketiga tahun ini sebanyak 375 juta unit, kenaikan sekitar 6 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Yang menarik, keduanya sama-sama melaporkan jika Samsung masih berjaya di posisi pertama sebagai vendor ponsel paling besar secara global. Samsung dikatakan memiliki pangsa pasar di atas 20 persen, naik dari 23 persen menadi 24 persen. Sedangkan Apple menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar 12 persen, kehilangan sekitar lima poin dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan SA mengatakan jika Apple hanya kehilangan pangsa pasar dua persen.

"Rupanya kasus Galaxy Note 7 tidak cukup untuk menggeser posisi Samsung. Sepertinya dampak jangka panjang terhadap brand Samsung baru akan terlihat dalam beberapa waktu ke depan," ujar Melissa Chau, Associate Research Director di IDC untuk perangkat Mobile, seperti dikutip dari Cnet, Kamis, 27 Oktober 2016.

Di posisi setelah Apple, berturut-turut ada Huawei, Oppo dan Vivo. Meski posisi belum berubah dari urutan kuartal sebelumnya, Oppo disebut memiliki kenaikan pasar yang cukup signifikan. 

Pengapalan Oppo naik 121 persen dengan penguasaan pasar sebesar tujuh persen, menurut IDC. Sedangkan menurut prediksi SA, kenaika pengapalan ponsel Oppo mencapai 140 persen dengan kenaikan sekitar enam persen.

 

(ren)