Kembalikan Reputasi, Samsung Terpaksa Beli iPhone
VIVA.co.id – Samsung menawarkan insentif ganti rugi kepada pemilk Galaxy Note 7. Yang ditawarkan tidak hanya pengembalian dana tapi berupa opsi untuk dibelikan smartphone merek lain, bahkan kompetitor sekalipun.
Ini artinya, Samsung rela membeli produk kompetitor, bahkan iPhone sekalipun, untuk memperbaiki imej mereka di mata konsumen yang merugi. Samsung dikabarkan akan mengeluarkan dana yang besar bagi para pengguna Note 7 yang meminta pengganti berupa iPhone.
Samsung menawarkan insentif tersebut kepada konsumennya yang berada di Amerika Serika dan Korea Selatan. Jalur tersebut ditempuh guna membatasi buruknya reputasi perusahaan akibat produk flagship mereka.
Dilansir dari The Guardian, Jumat, 14 Oktober 2016, Samsung telah membuka tawaran kepada pemilik Note 7 dengan dua opsi. Pertama, pihak Samsung akan menambahkan kredit sebesar US$100 kepada konsumen di AS yang mau menerima smartphone pengganti dari merek yang sama, Samsung. Sedangkan opsi kedua adalah penambahan kredit US$25 bagi mereka yang mau menerima pengembalian dana penuh, atau meminta penukaran Note 7 dengan smartphone merek lain.
Metode itu juga diterapkan Samsung di asal tempat mereka, yaitu Korea Selatan. Disebutkan, langkah itu menjadi jalan terbaik bagi konsumennya yang telah mengalami ketidaknyamanan cukup besar.
"Kami menghargai kesabaran konsumen, operator dan mitra ritel untuk membawa beban selama masa yang penuh tantangan ini. Kami berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membuat ini baik lagi," ucap President dan Chief Operating Officer Samsung Electronics AS, Tim Baxter.
Di saat Samsung tengah 'direpotkan' sendiri karena Note 7 yang kembali bermasalah hingga menimbulkan kebakaran. Itu menjadi peluang bagi kompetitornya untuk meraih pangsa pasar Samsung, seperti Huawei, musuh terbesarnya Apple, atau sekelas Google yang baru meluncurkan Pixel.
Namun, di samping itu dalam kondisi seperti sekarang, sesungguhnya tantangan terbesar Samsung bukanlah kompetitor, melainkan reputasi perusahaan yang di mana Note 7 sampai dilarang masuk ke pesawat oleh seluruh maskapai penerbangan.
(mus)