Ballmer: Windows Harus Bisa Jalankan Aplikasi Android
Kamis, 3 Desember 2015 - 11:36 WIB
Sumber :
- technobuffalo.com
VIVA.co.id - Beberapa bulan belakangan, industri smartphone dipenuhi rumor akan masuknya Microsoft ke pasar Android. Sayangnya, program Microsoft yang bernama Project Astoria itu ditunda penyelenggaraannya oleh
chief executive officer
(CEO) Microsoft, Satya Nadella.
Project Astoria merupakan rencana Microsoft untuk membawa aplikasi Android agar bisa dijalankan di sistem operasi terbarunya, Windows 10 versi Mobile. Nadella mengatakan, ada beberapa pihak dari kalangan pemegang saham tidak setuju dengan keputusan ini.
Dilansir melalui The Verge, Kamis, 3 Desember 2015, hal ini dibantah oleh mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer. Pria yang memiliki saham individual terbesar di perusahaan itu sangat tidak setuju jika Nadella menunda rencana Project Astoria.
Dikatakan Ballmer, dia tidak puas dengan jawaban Nadella ketika ditanya mengenai aplikasi Windows Phone yang masih kalah jauh dengan Android. Dia pun diminta untuk memaparkan rencananya untuk bisa mengejar ketertinggalan aplikasi Windows dari segi jumlah, dalam rapat pemegang saham tahunan beberapa waktu lalu.
Kala itu, dipaparkan Ballmer, Nadella mengatakan akan berupaya untuk mendorong para pengembang agar mau menciptakan aplikasi yang universal, bisa digunakan di PC, smartphone, bahka Xbox. Sayangnya, Ballmer mengatakan bahwa hal itu diyakininya tidak akan berjalan.
"Seharusnya Windows phone bisa dibuat untuk bisa menjalankan aplikasi Android. Dengan demikian, semua orang akan menjadikan smartphone berbasis Windows 10 sebagai alternatif selain Android, untuk kemudian mulai membandingkan kehebatan Windows 10 dan Android," ujar Ballmer.
Ballmer rupanya menjadi pihak investor yang paling banyak berbicara di pertemuan tersebut. Ini terbukti dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan Ballmer menganggap raihan cloud Microsoft sebagai "omong kosong".
"Kami menikmati dialog reguler dengan Steve dan menerima segala masukan, kritik dan saran dari dia, sama halnya dengan apa yang kami terima dari para investor lain," ujar General Manager Investor Relation Microsoft, Chris Suh. (art)
Baca Juga :
Dilansir melalui The Verge, Kamis, 3 Desember 2015, hal ini dibantah oleh mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer. Pria yang memiliki saham individual terbesar di perusahaan itu sangat tidak setuju jika Nadella menunda rencana Project Astoria.
Dikatakan Ballmer, dia tidak puas dengan jawaban Nadella ketika ditanya mengenai aplikasi Windows Phone yang masih kalah jauh dengan Android. Dia pun diminta untuk memaparkan rencananya untuk bisa mengejar ketertinggalan aplikasi Windows dari segi jumlah, dalam rapat pemegang saham tahunan beberapa waktu lalu.
Kala itu, dipaparkan Ballmer, Nadella mengatakan akan berupaya untuk mendorong para pengembang agar mau menciptakan aplikasi yang universal, bisa digunakan di PC, smartphone, bahka Xbox. Sayangnya, Ballmer mengatakan bahwa hal itu diyakininya tidak akan berjalan.
"Seharusnya Windows phone bisa dibuat untuk bisa menjalankan aplikasi Android. Dengan demikian, semua orang akan menjadikan smartphone berbasis Windows 10 sebagai alternatif selain Android, untuk kemudian mulai membandingkan kehebatan Windows 10 dan Android," ujar Ballmer.
Ballmer rupanya menjadi pihak investor yang paling banyak berbicara di pertemuan tersebut. Ini terbukti dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan Ballmer menganggap raihan cloud Microsoft sebagai "omong kosong".
"Kami menikmati dialog reguler dengan Steve dan menerima segala masukan, kritik dan saran dari dia, sama halnya dengan apa yang kami terima dari para investor lain," ujar General Manager Investor Relation Microsoft, Chris Suh. (art)