Oculus Komitmen Bersih dari Konten Porno
Senin, 15 Juni 2015 - 20:17 WIB
Sumber :
- Facebook/Mark Zuckerberg
VIVA.co.id
- Perusahaan perangkat
Virtual Reality
(VR), Oculus Rift, menegaskan nantinya tidak ada konten porno di dalam produknya.
Hal itu membantah keterangan perusahaan pertengahan Mei lalu yang mengatakan tidak akan membatasi konten dewasa.
Baca Juga :
"Oculus hanya mendistribusikan konten pengembang yang mana ada ketentuan pelarangan konten pornografi sebagai bagian dari Oculus Store," ujar juru bicara perusahaan.
Diketahui, saat dirilis ke publik pada kuartal pertama tahun depan, Oculus akan dilengkapi dengan pusat aplikasi
Virtual Reality
(VR), Oculus Store. Pusat aplikasi ini mirip dengan pusat aplikasi besutan Apple.
Melalui Oculus Store itu, pengguna perangkat ini bisa mengunduh game dan aplikasi yang mengasyikkan. Tapi ditegaskan, pada pusat aplikasi itu tak akan ada konten virtual seks.
Namun demikian, masih ada kemungkinan pelanggaran atas konten dewasa pada handset kategori baru itu. Dan Oculus juga menyiratkan hal itu itu serta masih mendalami kemungkinan itu.
"Oculus hanya mendistribusikan konten pengembang yang memenuhi persyaratan layanan mereka, tetapi mereka tidak terbuka untuk mendiskusikan persyaratan apa yang dimaksud saat ini," kata dia.
Selain konten dewasa, Oculus juga membuka peluang untuk menampilkan konten atau
game
yang berbau penuh kekerasan, misalnya film atau game horor berdarah dan pertarungan dengan kekerasan.
Soal adanya kemungkinan pelanggaran, ada kemungkinan itu terjadi di luar pusat aplikasi resmi Oculus. Pelanggaran bisa muncul dari toko aplikasi tak resmi yang mana pengguna bisa mengunduh apapun yang mereka inginkan.
Sebelumnya, dikutip
Daily Mail,
pertengahan Mei lalu, Palmer Luckey, pendiri Oculus VR, perusahaan pembuat Oculus Rift.
Luckey mengatakan pemilik perangkat
Virtual Reality
(VR) akan bisa menikmati konten porno secara bebas. Pengembang perangkat VR bernama Oculus Rift menjamin hal ini.
Perusahaan Oculus VR, yang sekarang dikuasai oleh Facebook, mengatakan tidak berniat untuk memblokir konten hiburan dewasa yang memanfaatkan teknologi VR. Menurut mereka, konten porno bisa membuat Oculus lebih populer. (ase)