Bedah Body Battery, 'Asisten Pribadi' Pengawas Tubuh
- Garmin
VIVA Tekno – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan orang dewasa melakukan aktivitas aerobik sedang minimal 150 menit dalam satu minggu atau rata-rata 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres.
Stres sering kali dikaitkan dengan emosi negatif seperti kecemasan dan perasaan tidak mampu, namun stres juga dapat menyertai emosi yang lebih positif seperti antisipasi yang sangat besar dan kegelisahan di hari yang dianggap penting bagi seseorang.
Menurut WHO, masyarakat bisa mulai dengan olahraga ringan seperti berjalan, jogging, berenang, juga latihan ringan di rumah menggunakan bantuan barbel atau sofa.
Saat sedang stres, tubuh biasanya akan menunjukkan tanda-tanda, seperti mudah marah, berkeringat berlebihan atau panik. Untuk itu, Garmin mengembangkan Body Battery – teknologi pemantauan energi dalam tubuh sepanjang waktu melalui perangkat smartwatch atau jam tangan pintar.
Fitur ini bekerja dengan terus menganalisis kombinasi detak jantung, variabilitas detak jantung (HRV), dan data pergerakan selama pengguna memakai perangkat.
Body Battery menggunakan informasi ini untuk memberikan perkiraan secara real-time mengenai berapa banyak energi yang tersedia dalam tubuh. Fitur ini tersedia hampir di semua perangkat Garmin, termasuk Venu Sq 2, Venu 2S, Venu 2 Plus, Lily Classic, Instinct 2S, dan Instinct 2.
Saat pengguna aktif, tingkat energinya menurun. Sebaliknya, saat pengguna istirahat atau tidur, tingkat energinya meningkat. Nah, Fitur Body Battery menggunakan informasi ini untuk memberikan perkiraan secara real-time mengenai berapa banyak energi yang tersedia dalam tubuh.
Indikator Body Battery ditampilkan pada layar perangkat dan berkisar antara 0 hingga 100. Skor 100 menunjukkan bahwa tubuh telah beristirahat sepenuhnya, sedangkan skor 0 menunjukkan bahwa tubuh sedang kehabisan energi.
Pengguna juga dapat melihat riwayat Body Battery mereka di aplikasi Garmin Connect. Informasi ini juga dapat berguna untuk mengidentifikasi pola tingkat energi dan membuat perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
"Beberapa hal yang terjadi selama aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi tingkat Body Battery. Jika pengguna terus-menerus memiliki tingkat Body Battery rendah di pagi hari maka mereka mungkin perlu menyesuaikan kebiasaan tidurnya," ungkap Direktur Garmin untuk Asia Tenggara Sky Chen, dalam siaran pers, Senin, 11 September 2023.
Selanjutnya, apabila tingkat Body Battery pengguna menurun secara signifikan setelah berolahraga berat atau aktivitas yang membuat stres maka mereka mungkin perlu meluangkan waktu untuk beristirahat dan menghilangkan stres.
"Stres juga mempengaruhi pola pengisian dan pengurangan Body Battery, selain olahraga dan aktivitas fisik sehari-hari. Stres merupakan respons alami tubuh terhadap tantangan hidup dan lingkungan," tutur dia.