Persaingan Sengit Samsung dan Oppo di Indonesia, Ini Pemenangnya

Samsung Galaxy S23 Ultra.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Pasar smartphone Indonesia kembali mengalami perlambatan pada kuartal I 2023 sebesar 11,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dan 7,2 persen quarter-to-quarter (QtQ) menjadi 7,9 juta unit, menurut International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

Meski begitu, Samsung memimpin dengan penguasaan pangsa pasar sebanyak 24 persen. Disusul Oppo dengan angka tipis, yakni 23,3 persen, Vivo 16,5 persen, Xiaomi 13,7 persen, Realme 10,8 persen, dan merek lainnya 11,6 persen.

Ramadan ikut mendorong kegiatan belanja konsumen di akhir kuartal pertama, namun tidak cukup kuat untuk mendongkrak pertumbuhan pasar yang masih jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Smartphone pada rentang harga di bawah US$200 (Rp2,9 juta) alias entry level atau murah mengalami sedikit peningkatan dan mencapai 76 persen dari keseluruhan pasar smartphone Indonesia.

Tetapi segmen tersebut masih mengalami penurunan 8 persen YoY di tengah menurunnya konsumsi masyarakat. Hal yang sama juga dialami segmen mid-range, US$200-600 (Rp2,9-8,9 juta), juga mengalami penurunan sebesar 35 persen YoY.

Persaingan ponsel entry-level atau murah semakin ketat di Indonesia.

Photo :
  • Desiword

Namun, perangkat pada kategori rentang harga yang lebih tinggi, yaitu di atas US$600 (Rp8,9 juta) atau flagship alias premium, berhasil tumbuh 71 persen YoY yang dipimpin oleh Samsung dan Apple.

Smartphone 5G bertumbuh sebesar 38 persen YoY, mencapai 18 persen dari keseluruhan pasar smartphone Indonesia, naik dari 11 persen pada periode yang sama di tahun lalu.

"Pasar Smartphone menunjukkan performa yang jauh lebih rendah daripada tahun lalu, walaupun bulan Ramadan datang lebih awal di tahun ini," ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst IDC Indonesia di Jakarta, Jumat, 2 Juni 2023.

Menuutnya, belanja konsumen terfokus pada pakaian, makanan, dan travel, bukan pada perangkat elektronik. Permintaan pasar diperkirakan akan tetap lemah dan tanpa faktor pendorong besar, maka dari itu pasar diperkirakan akan menurun di sekitar persenan satu digit.