Epson Indonesia Bantu Wujudkan Emisi Nol Karbon

Acara Epson Indonesia.
Sumber :
  • Dok: Epson Indonesia

VIVA – Epson Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia, dengan meningkatkan program tanggung jawab sosial. Pada bulan lalu, mereka menggelar program budidaya Mangrove, menanam Terumbu Karang dan memberikan bantuan printer serta proyektor kepada sekolah-sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.

Head of Finance and Corporate Services Epson Indonesia, M Husni Nurdin mengatakan bahwa perusahaannya memiliki tanggung jawab sosial dan moral untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Dalam program CSR kali ini, mereka fokus mengembangkan kualitas manusia dan melestarikan lingkungan. Hal itu selaras dengan strategi besar Epson Global yang menargetkan emisi nol karbon pada 2050.

"Ini adalah tanggung jawab moral. Apa yang kita terima dari masyarakat, kita harus balik memberikan apa yang dibutuhkan. Dalam CSR ini, kami fokus kepada manusia dan lingkungan," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu 3 April 2022.

Untuk pengembangan SDM, Epson Indonesia memberikan bantuan pendidikan printer dan proyektor ke empat sekolah di Alor, NTT, tujuh sekolah di Merauke, tiga sekolah di Maluku, dan tujuh sekolah di Maluku Utara.

"Dari 2010, Epson telah memberikan sebanyak 1.000 printer dan proyektor ke hampir 600 sekolah. Maret 2022 saja, kami memberikan 15 printer dan enam proyektor ke sekolah di NTT dan Maluku sekitar," tuturnya.

Epson Indonesia bagikan printer dan proyektor.

Photo :
  • Dok: Epson Indonesia

Fokus kedua, Epson fokus melestarikan keaneka-ragaman hayati di Indonesia dengan menanam Mangrove di Pantai Sukamade, Banyuwangi. Sebelumnya, mereka juga melakukan budidaya mangrove di PIK, Jakarta.

"Kami telah menanam 2.100 batang Mangrove di Banyuwangi dan 210 Batang di PIK, dengan luas lahan sekitar 8000-10.000 meter persegi. Kami juga melepas 1.200 tukik (anak penyu) di Sukamade," ungkapnya.

Baru-baru ini, Epson Indonesia juga menanam terumbu karang di Alor, NTT yang telah rusak oleh nelayan setempat yang menggunakan bahan peledak untuk mencari ikan. Penanaman terumbu karang itu sejalan dengan program kerja WWF.