Jangan Sekali-kali Pakai Google Maps untuk Mendaki Gunung

Tampilan baru Google Maps.
Sumber :
  • Dok. Google

VIVA – Badan amal pendakian gunung John Muir Trust dan Mountaineering Scotland memperingatkan pendaki tentang bahaya mengandalkan aplikasi seperti Google Maps untuk membawa mereka ke puncak gunung.

Heather Morning, Mountaineering Scotland's Mountain Safety Adviser, mengatakan bagi mereka yang baru mengenal mendaki bukit, tampaknya sangat logis untuk memeriksa Google Maps untuk informasi tentang cara menuju gunung pilihan mereka.

"Tetapi ketika Anda memasukkan Ben Nevis di Skotlandia dan mengklik ikon 'mobil', muncul peta rute Anda yang membawa Anda ke tempat parkir di ujung Glen Nevis, diikuti oleh garis putus-putus yang muncul untuk menunjukkan rute ke puncak," katanya.

Bahkan, pendaki gunung yang paling berpengalaman pun akan mengalami kesulitan mengikuti rute ini. Garis Google yang disarankan berpotensi fatal.

Jalur tersebut melewati medan yang sangat curam, berbatu, dan tanpa jalan, bahkan dalam jarak pandang yang baik akan sulit untuk menemukan jalur yang aman.

Awan rendah dan hujan akan membuat jalur yang disarankan Google berpotensi fatal. Badan amal itu juga menunjukkan bahwa Google Maps menyarankan rute melewati An Teallach di Dataran Tinggi barat laut yang dapat membuat orang jatuh dari tebing, mengutip dari laman The Sun, Senin, 19 Juli 2021.

“Akhir-akhir ini terlalu mudah untuk berasumsi bahwa semua informasi di internet adalah hal yang baik, benar, terkini dan aman. Sayangnya, pengalaman menunjukkan ada sejumlah insiden baru-baru ini di mana mengikuti rute yang diunduh dari internet telah mengakibatkan cedera atau lebih buruk,” tutur dia.

Pendaki disarankan untuk melakukan referensi silang rute jalan yang mereka dapatkan dari aplikasi dengan salinan peta dan sumber resmi lainnya.

Google mengatakan kepada badan amal bahwa mereka membangun Google Maps dengan mempertimbangkan keamanan dan keandalan serta bekerja cepat untuk menyelidiki masalah rute di Ben Nevis.