Daftar Pemain Bank Digital Bertambah Lagi

Bank Digital.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Emiten perbankan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank, resmi mendapatkan lisensi digital on boarding dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lisensi ini memungkinkan MNC Bank untuk sepenuhnya mendigitalisasi pembukaan rekening simpanan (digital on boarding) dan mendigitalisasi layanan perbankannya dengan sebutan Motion Banking by MNC Bank.

Pada April tahun ini, MNC Bank memang sudah mengajukan izin digital on boarding untuk aplikasi Motion Banking kepada OJK. Adapun Motion Banking merupakan "digital attacker" milik MNC Group untuk meramaikan euforia digitalisasi di Indonesia.

Dengan masuknya MNC Bank, maka bertambah lagi deretan bank-bank di Indonesia yang bertranformasi menjadi bank digital. Sebelumnya, ada PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) juga mengajukan izin bank digital kepada OJK.

Saat ini, setidaknya bank digital yang sudah beroperasi di Indonesia yakni PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Kemudian, pada semester kedua ini akan beroperasi Bank BCA Digital, hasil dari akuisisi PT Bank Royal Indonesia oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sebelumnya, ada PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) milik Akulaku, lalu PT Bank Capital Tbk (BACA) juga siap menjadi bank digital. Setelah itu, ada PT Bank Harda Internasional (BBHI) yang baru saja diakuisisi Mega Corpora milik pengusaha Chairul Tanjung, PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), dan PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA).

"Keberhasilan konversi dari ekosistem MNC Group yang masif akan memberi Motion Banking peluang untuk menumbuhkan basis pelanggannya menjadi 30 juta pelanggan dalam 4-5 tahun ke depan," kata Chief Technology Officer MNC Group, Yudi Hamka, Jumat, 28 Mei 2021.

Ia juga menjelaskan Motion Banking merupakan katalisator pertumbuhan MNC Bank, sehingga akan memanfaatkan ekosistem MNC Group dengan mengonversi user base pelanggan dan media sosialnya.

Beberapa di antaranya lebih dari 9 juta pelanggan TV berbayar yang telah terdaftar, dengan tambahan 3-4 juta pelanggan baru setiap tahun. Lebih dari 63 juta MAU (monthly active user) dari layanan OTT (RCTI+ & Vision+), dan pangsa pemirsa nasional FTA (television free to air) dengan lebih dari 50 persen dari populasi Indonesia.