Waspadalah Jika Membeli Ponsel Bekas
- Pixabay
VIVA – Membeli ponsel baru itu mahal, terutama jika seri terbaru akan selalu rilis setiap tahun. Itulah sebabnya banyak yang membeli ponsel bekas atau seken, yaitu ponsel yang dijual kembali oleh pemilik sebelumnya, hanya sekadar untuk menghemat uang.
Namun, penelitian terbaru yang dilakukan Kaspersky menemukan bahwa sebagian besar perangkat ini belum dihapus seutuhnya saat akan dijual, sehingga informasi pemilik sebelumnya berisiko dapat diakses oleh pihak ketiga.
Selama dua bulan, para peneliti Kaspersky menganalisis lebih dari 185 perangkat media penyimpanan, seperti kartu memori hingga hard drive, dan menemukan bahwa 90 persen data sensitif masih tersisa di perangkat tersebut.
Dari 90 persen isian data, sebesar 16 persen memberikan akses secara langsung ke informasi tersebut. Sementara 74 persennya diekstraksi menggunakan ukiran file (file carving), yaitu metode untuk memulihkan file dari ruang yang tidak beralamat pada media penyimpanan.
Data yang ditemukan berkisar dari entri kalender berisi catatan rapat hingga foto dan video pribadi, bahkan dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, dan informasi medis, di mana semua data ini akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Selain itu, 17 persen dari perangkat ini juga memasang pemindai virus, yang artinya para pengguna yang membeli perangkat bekas mungkin berpotensi mewarisi malware pemilik sebelumnya.
"Anda harus selalu menyimpan data di perangkat pribadi dalam keadaan terenkripsi. Hal ini untuk berjaga-jaga jika perangkat hilang atau seseorang mendapatkan akses yang tidak sah. Ketika data pribadi jatuh ke tangan yang salah, maka tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga teman, keluarga atau bahkan perusahaan Anda," kata Marco Preuss, selaku head of GReAT untuk Eropa, Sabtu, 6 Februari 2021.
Ia menerangkan bahwa kesalahpahaman yang cukup umum dilakukan pengguna adalah dengan hanya menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data. Apabila hanya terdapat segelintir orang yang melek teknologi atau tech-savvy yang mampu memulihkan data-data tersebut.
"Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total," tuturnya. Untuk memastikan data pribadi dan sensitif milik Anda benar-benar dihapus saat menjual perangkat bekas, ahli Kaspersky merekomendasikan sebagai berikut:
1. Pastikan tempat penyimpanan file disimpan harus ditimpa (overwritten). Penimpaan, yang disebut 'penghancuran', dapat dilakukan oleh program yang dibuat khusus untuknya.
Beberapa solusi keamanan, seperti Kaspersky Total Security, memiliki alat penghapus data jenis ini di Penghancur File perangkat, maka akan memastikan bahwa data yang dipilih ditimpa berulang kali sehingga tidak dapat dipulihkan.
2. Anda juga dapat menggunakan alat penghapus data bawaan Windows sendiri, Cipher, yang biasanya digunakan untuk enkripsi, tetapi juga dapat digunakan untuk menghapus file dari hard disk atau membuatnya tidak dapat digunakan.
Untuk Para Penjual
Sebagai penjual, prioritas utama Anda adalah mengeluarkan informasi dari perangkat yang dijual sehingga Anda dapat menjaganya tetap aman dan pribadi:
Cadangkan data Anda. Baik itu di ponsel, komputer, kartu memori, atau bentuk penyimpanan lain, cadangkan dengan aman sebelum menghapusnya dari perangkat yang Anda jual.
Lepaskan SIM card dari telepon, hapus eSIM jika perangkat Anda menggunakannya. Selanjutnya, aktifkan autentikasi dua faktor untuk akun apa pun yang mengizinkannya, lalu keluar dari setiap layanan (perbankan, email, media sosial) di setiap perangkat yang Anda jual.
Bergantung pada perangkat terkait, lakukan reset pabrik atau format media. Kemudian, ingatlah bahwa dalam banyak situasi, data dapat dipulihkan bahkan setelah reset pabrik atau format media. Untuk memastikan tidak ada yang tersisa di perangkat.
Baca juga: Caviar Bikin Ponsel Fitur Mewah dan Berbasis Android
Anda perlu melakukan langkah tambahan yang bervariasi tergantung pada jenis perangkat, model, dan konfigurasi. "Lakukan pencarian informasi tentang penghapusan data secara keseluruhan dengan aman," jelas Marco.
Untuk Pembeli
Saran kami untuk pembeli perangkat bekas sangat mirip dengan saran kami untuk kepemilikan digital umum, namun sedikit lebih ketat karena kami harus menganggap bahwa perangkat bekas itu tidaklah bersih. Lebih baik aman daripada menyesal.
Lalu, bergantung pada perangkat yang dimaksud, lakukan reset pabrik atau format media penyimpanan. Terakhir, segera install dan aktifkan solusi keamanan yang andal.
Jika memungkinkan, bahkan sebelum membeli perangkat - untuk mengimbangi risiko menghadapi malware yang sudah ada di perangkat serta lakukan pemindaian sebelum menggunakannya untuk pertama kalinya.