Karpet Merah dari Turki untuk China
- TechInAsia
VIVA – Layanan pembayaran digital milik Tencent, WeChat Pay, resmi beroperasi di Turki yang menargetkan wisatawan dari China. Bandara Internasional Istanbul menjadi lokasi peluncuran perdana WeChat Pay, seperti dikutip dari KR-Asia, Kamis, 30 Juli 2020.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, mengatakan wisatawan China adalah pembelanja terbesar kedua setelah warganya sendiri. Dengan resmi beroperasinya WeChat Pay, ia berharap bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan Tirai Bambu ke negaranya.
WeChat Pay memungkinkan pengguna WeChat, aplikasi pesan instan pesaing WhatsApp milik Facebook, untuk melakukan transaksi pembayaran dari smartphone.
Pada 2019, Turki menjadi tuan rumah bagi hampir 400 ribu wisatawan China, dan mengharapkan perjalanan liburan mereka berlanjut setelah pandemi COVID-19 berakhir.
"Turki adalah tujuan penting bagi wisatawan China. Kehadiran WeChat Pay tentu akan membuat mereka (wisatawan China) ke Turki lebih nyaman. Nantinya, layanan ini akan diperluas ke tujuan wisata populer lainnya seperti Cappadocia, Ephesus, dan Ankara," ungkap Mehmet.
Untuk meluncurkan inisiatif ini secara resmi, upacara penandatanganan kerja sama online digelar pada Selasa, 28 Juli 2020, yang dihadiri Konsulat Jenderal China di Istanbul, Cui Wei, Penasehat Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar China di Turki, Liu Yuhua, serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy.
Pembayaran online jauh dari populer di Turki. Hampir 60 persen orang lebih suka menggunakan kartu kredit. Ada juga beberapa inisiatif dompet digital atau e-wallet dari bank komersial seperti Isbank, yang pelanggannya dapat mentransfer uang dan melakukan pembayaran secara elektronik.
Namun hal itu seperti tidak menarik di mata warga Turki. "Untuk saat ini WeChat Pay hanya menargetkan turis China yang datang atau berdomisili di Turki, dan tidak memiliki rencana untuk memperluas bisnisnya untuk menyasar warga Turki," kata juru bicara Tencent, menegaskan.