Layanan Digital Rasakan Berkah Pandemi Corona

Ilustrasi transaksi lewat layanan digital.
Sumber :
  • marketwatch.com

VIVA – Saat ini dunia semakin mengarah ke digitalisasi, khususnya perbankan. Hal itu merupakan salah satu dampak positif di samping sejumlah efek negatif dan risiko yang dihadapi industri perbankan akibat pandemi Virus Corona COVID-19. Mau tidak mau, masyarakat seperti dipaksa untuk belajar mendalami digitalisasi.

Berdasarkan data yang diolah, layanan pembayaran digital (digital payment) seperti e-banking, internet atau mobile banking dan e-wallet, ikut melesat selama wabah ini terjadi. Dari sebelumnya hanya naik 2-3 persen per bulan, kini bisa 20-30 persen secara kumulatif, serta jumlah yang menggunakan jauh lebih tinggi dibandingkan pengguna ATM.

Hal ini dirasakan PT Bank Syariah Mandiri yang mencatatkan pertumbuhan pembukaan rekening Mandiri Syariah secara online sebesar 46 ribu rekening hingga awal Juni 2020.

Pertumbuhan tersebut disokong oleh adanya fitur pembukaan rekening online melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM). Menurut Direktur IT Operational dan Digital Mandiri Syariah, Achmad Syafii, pada era new normal saat ini masyarakat semakin terbiasa berinteraksi melalui online termasuk melakukan pembayaran secara digital.

Fitur ini memudahkan masyarakat untuk membuka rekening tanpa harus datang ke kantor cabang. Hanya dengan mengunduh MSM dan mengikuti prosesnya maka dalam waktu 10 menit nasabah sudah memiliki rekening Mandiri Syariah dan selanjutnya dapat memanfaatkan fitur-fiturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pengguna atau user layanan digital Mandiri Syariah mencapai 1,2 juta orang dengan 15,87 juta transaksi yang nilainya mencapai Rp16,40 triliun hingga Mei 2020.

"Selama periode bulan Junii saja rata-rata mendekati seribu nasabah per hari atau 34 persen dari total nasabah baru memilih untuk membuka rekening secara online," ungkap Syafii, Kamis, 11 Juni 2020.

Fitur MSM bisa untuk melakukan transaksi ke berbagai e-commerce, pembelian pulsa telepon, pembayaran listrik, pembayaran dengan QRIS, hingga tarik tunai tanpa kartu ATM (anjungan tunai mandiri). "Untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 saat melakukan pembayaran, nasabah cukup scan QRIS lewat MSM," jelas dia.