Duduki Peringkat Teratas Aplikasi Gratis iOS, Ternyata Aplikasi Ini Berbahaya!
- wartaekonomi
Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Aplikasi China terbaru, Zao diunduh jutaan orang pada akhir pekan lalu, namun ternyata itu menuai kritik dari para penggunanya karena dianggap dapat memanipulasi gambar dan video yang mereka unggah di server layanan itu.
Aplikasi yang memungkinkan pengguna menukar wajahnya dengan wajah figur publik itu mengalami peningkatan popularitas, sekaligus kritikan karena dinilai menggunakan teknologi (AI) yang menimbulkan kecemasan terkait verifikasi identitas.
Melalui akun Weibonya, perusahaan berkata akan mengatasi masalah tersebut. "Kami akan memperbaiki area yang belum kami pertimbangkan," tulis perusahaan dalam keterangannya, dilansir dari ChannelNewsAsia di Surakarta, Senin (2/9/2019).
Salah satu syarat dan ketentuan pengguna berbunyi, konsumen yang mengunggah gambar mereka ke Zao setuju untuk menyerahkan hak kekayaan intelektual (HAKI) wajah mereka, serta mengizinkan aplikasi menggunakan gambar mereka dalam kebutuhan pemasaran.
Hal itu tentu mengundang kritik, khawatir jika video mereka bisa digunakan untuk memanipulasi pemilihan umum, mencemarkan nama baik, hingga berpotensi memicu keresahan dengan penyebaran informasi keliru dalam skala besar. Karena, dunia maya sedang diramaikan oleh kekhawatiran terhadap deepfake, teknik untuk menyesuaikan citra wajah manusia secara sintetis menggunakan AI.
Zao diunggah ke App Store iOS China pada Jumat (30/8/2019) dan menjadi viral. Menurut sebuah posting dari pengembang aplikasi di China, server Zao hampir hancur karena lonjakan kunjungan atau traffic.
Baru dua hari, aplikasi gratis itu masuk ke dalam jejeran aplikasi paling banyak diunduh di App Store China pada 1 September, berdasarkan data App Annie.
Untuk mendaftar di Zao, pengguna perlu menginput nomor telepon dan mengunggah gambar wajah lewat kamera ponsel. Lalu, mereka dapat memilih berbagai video figur publik untuk diubah menjadi wajah pengguna, dan berbagi video dengan teman-temannya.
Sejak banyak dikritik, aplikasi itu memperjelas kalau mereka tak akan menggunakan foto atau video yang diunggah oleh pengguna di luar kebutuhan pengembangan aplikasi. Perusahaan juga berjanji akan menghapus konten yang telah diunggah di server-nya, asalkan pengguna menghapus kontennya kembali.
Zao diterbitkan oleh pengembang aplikasi sosial, Momo, yang dikenal sebagai pembuat aplikasi kencan. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek New York pada 2014.
Dengan semua kritikan yang diterima Zao, aplikasi itu tetap menduduki peringkat teratas unduhan gratis di China, hingga Senin sore.