Disebut Alami Penurunan Pengiriman, Xiaomi Layangkan Protes
- Instagram/@xiaomi.global
VIVA – Vendor smartphone yang berbasis di China, Xiaomi melakukan langkah yang tak biasa terhadap perusahaan riset pasar, yang umumnya tidak pernah dilakukan vendor lainnya. Perusahaan mengeluarkan komentar terhadap kesalahan jumlah pengiriman perangkat di Q1 2019.
Dilansir melalui laman Economic Times, Minggu, 5 Mei 2019, CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan bahwa beberapa media mengutip informasi dari lembaga pasar tertentu tentang perkiraan pengiriman smartphone Xiaomi pada kuartal pertama 2019.
"Informasi ini tidak akurat dan tidak adil, serta menyimpang dari kinerja kami yang sebenarnya dalam hal pengiriman smartphone," tulis Jun dalam suratnya pada Jumat lalu, tanpa menyebut perusahaan riset pasar yang dimaksud.
Ia melanjutkan bahwa angka sebenarnya ialah melebihi 27,5 juta. Sebelumnya diketahui riset pasar International Data Corporation (IDC) menyebut Xiaomi mengirim 25 juta unit pada periode tersebut. Angkanya diklaim menurun 10,2 persen dari tahun ke tahun.
"India adalah satu-satunya negara di Asia Pasifik, di mana Xiaomi mengembangkan pengirimannya selama kuartal tersebut," kata IDC.
Riset lain yang dikeluarkan oleh Canalys berbeda dengan IDC, mereka mengatakan bahwa Xiaomi setidaknya melakukan pengiriman sebesar 27,8 juta unit, melebihi jumlah yang dikeluarkan Xiaomi.
"Kami ingin membuatnya benar-benar jelas, bahwa bukan perusahaan yang harus bertanggung jawab atas data yang tidak akurat, tidak membuat reputasinya menjadi cacat," tutur Canalys.