Samsung Seri Galaxy S10 dan Ponsel Lipat Akan Dirilis Bersamaan
- Metro
VIVA – Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung, diprediksi akan meluncurkan empat perangkat sekaligus, yakni Galaxy S10, S10 Plus, S10 Lite atau S10 E dan ponsel lipat, pada 20 Februari 2019.
Rumor ini beredar dari billboard yang dipasang di Place de la Concorde, Paris, Prancis. Dilansir dari situs BGR, Selasa, 15 Januari 2019, pada billboard tersebut, Samsung menulis iklannya dalam huruf hangul atau bahasa Korea yang artinya 'The Future Unfolds' dan 'February Twentieth'.
Sebelumnya, beredar kabar kalau Samsung akan rilis ponsel lipat di kuartal I 2019. Jika benar ponsel lipat akan dirilis bersamaan dengan seri Galaxy S10, maka kemungkinan besar seluruh perangkat premium ini akan hadir di pasaran dalam waktu yang bersamaan.
Andaikata benar-benar dirilis pada Februari mendatang, maka diperkirakan April empat smartphone Samsung tersebut beredar di pasaran. Sementara itu, ada tiga kandidat untuk penamaan ponsel lipat Samsung, yaitu Galaxy F, Fold, dan juga Flex.
Sebelumnya, Samsung secara resmi sudah mempublikasi bahwa seri Galaxy S10 akan diluncurkan pada 20 Februari mendatang di Bill Grajam Civic Auditorium, San Fransisco, Amerika Serikat, serta diperkuat dengan teknologi jaringan 5G.
Kendati demikian, mengutip Gizmodo, seri Galaxy S10 yang mendukung jaringan 5G ini dinamakan Galaxy S10 X. Kabarnya, smartphone premium itu akan dibanderol sekitar 1,6 juta hingga 1,8 juta won (Rp20,1 juta sampai Rp22,6 juta).
Ponsel pintar pertama buatan Samsung dengan jaringan 5G ini akan ada di pasar Korea Selatan pada akhir Maret 2019. Dari spesifikasi yang beredar, Galaxy S10 X akan menggunakan empat kamera belakang dan dua kamera depan, serta ukuran layar 6,7 inchi dengan Amoled.
Seri ini akan memiliki RAM 10GB dengan penyimpanan hingga 1TB. Galaxy S10 X akan menggunakan baterai dengan daya 5.000mAh. Selain itu, Samsung akan menggunakan Exynos 5100 dan chipset Qualcomm Snapdragon 855. Galaxy S10 X juga akan dilengkapi fitur yang bernama 'life pattern mode', yang akan membuat pengguna bisa mengontrol dan mengotomasi perangkatnya lewat kecerdasan buatan (AI) untuk monitor pola pemakaian.