Ponsel Lipat Samsung, Mungkinkah Harganya Tembus Rp38 Juta?
- Instagram/@alpha.tech
VIVA – Samsung diharapkan menjadi salah satu dari sejumlah pabrikan smartphone yang memperkenalkan ponsel lipat pada tahun 2019 ini. Dan sepertinya, perusahaan asal Korea Selatan itu tak hanya menawarkan desain handset yang bisa ditekuk, tapi juga spesifikasi mewah.
Desas-desus mengenai ponsel tersebut sudah ramai beredar, termasuk nama resminya. Ada yang menyebut kemungkinan Galaxy X, tapi ada pula yang menyatakan bisa jadi itu Galaxy F, singkatan dari 'Fold' yang berarti lipat.
Sebagai langkah aman, untuk saat ini kita sebut saja ponsel lipat Samsung. Mengutip dari Digital Trends, 7 Januari 2019, ponsel lipat akan memiliki kamera tiga lensa yang mirip dengan S10. Namun, aspek ini sulit diverifikasi karena Galaxy S10 sendiri masih belum resmi rilis.
Otak ponsel lipat kemungkinan ditenagai Exynos 9820 atau Qualcomm Snapdragon 855. Mengingat ia akan menjadi ponsel kelas atas, baterainya berdaya 6.000 mAh. Diharapkan pula smartphone ini kompatibel dengan teknologi 5G.
Meski rumor ponsel lipat Samsung sudah menyebar sejak akhir 2018 lalu, selama Januari kita perlu tetap bersabar menunggu peluncuran resminya. Gelaran Mobile World Congress 2019 yang akan dilaksanakan pada Februari di Barcelona disebut sebagai ajang perkenalan bagi ponsel pintar ini.
Bagaimana dengan harganya? Pada November 2018 lalu, Gizmodo mengklaim akan ada beberapa model, dengan harga sekitar $1.900-2.550, atau setara Rp28,5 juta hingga Rp38,2 juta.
Namun ada pula yang menyebut perkiraan harganya berkisar paling murah $1.800 atau setara Rp27 juta. Jika harga tersebut benar, kemungkinan ponsel lipat ini menjadi handset termahal yang pernah dirilis Samsung.
Selain itu, tak seperti kebanyakan seri ponsel Samsung yang banyak tersedia di seluruh dunia, flagship lipat ini mungkin akan lebih sulit didapat.
Seorang perwakilan dari Samsung mengatakan kepada Gizmodo, "Perangkat yang dapat dilipat akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2019 di pasar tertentu. Kami saat ini siap untuk produksi massal dan mengharapkan setidaknya 1 juta unit akan diproduksi."