Komputer yang Mirip Otak Manusia Siap Dinyalakan
- www.pixabay.com/geralt
VIVA – Setelah 12 tahun masa pembuatan dan menghabiskan dana £15 juta setara Rp294 triliun, komputer raksasa yang dirancang untuk meniru otak manusia akhirnya siap untuk dinyalakan.
Komputer yang dibuat di University of Manchester itu dinamakan SpiNNaker. Ia dilengkapi satu juta prosesor yang mampu mencapai 200 triliun tindakan per detik. Artinya, alat ini dapat memodelkan lebih banyak neuron biologis secara real time daripada mesin lain yang pernah dibuat.
Seperti diwartakan laman Independent, 2 November 2018, cara kerja The SpiNNaker tak seperti komputer tradisional, yang mengirim sejumlah besar informasi dari titik A ke titik B melalui jaringan standar.
Sebaliknya, ia meniru arsitektur komunikasi paralel otak dengan mengirim sejumlah kecil informasi ke tujuan yang berbeda secara bersamaan.
"Kami pada dasarnya menciptakan mesin yang lebih berfungsi seperti otak daripada komputer tradisional," kata Steve Furber, profesor teknik komputer di University of Manchester.
"Tujuan utama proyek ini, satu juta core dalam satu komputer untuk aplikasi pemodelan otak real time, dan kami sekarang telah mencapainya, ini sangat fantastis," ujarnya menambahkan.
SpiNNaker dapat dikatakan sebagai langkah pertama dalam menciptakan model satu miliar neuron biologis secara real time. Kehadirannya akan memberikan wawasan baru tentang bagaimana otak manusia bekerja.
Ia juga mampu menjalankan simulasi dalam waktu nyata berskala besar dari berbagai wilayah otak, seperti Ganglia Basal, area yang terkena penyakit parkinson.
Kinerjanya dapat disesuaikan dengan kekuatan robot AI yang disebut SpOmnibot, yang mampu menavigasi dan menafsirkan objek di dunia nyata.
"Ahli saraf sekarang dapat menggunakan SpiNNaker untuk membantu membuka beberapa rahasia bagaimana otak manusia bekerja dengan menjalankan simulasi skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Profesor Furber.
"SpiNNaker juga berfungsi sebagai simulator saraf real-time yang memungkinkan robot untuk merancang jaringan syaraf skala besar ke robot mobil sehingga mereka dapat berjalan, berbicara dan bergerak dengan fleksibilitas dan daya rendah."