Ponkod, Alat Panjat Pohon Kelapa yang Aman Karya Mahasiswa Bali

Mahasiswa STIMIK Primakara memperlihatkan Ponkod alat bantu panjat kelapa
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Memetik buah kelapa biasanya dengan cara dipanjat atau pun dengan bantuan monyet untuk memetik buah kelapa yang sudah tua. Memetik dengan memanjat pohon kelapa punya risiko besar yaitu kecelakaan jatuh dari pohon kelapa, terlebih jika saat memanjat kondisi pohon masih basah.

Namun kini para pemetik pohon tak perlu lagi takut jatuh dari pohon kelapa saat memetik buah kelapa. Mahasiswa Bali menciptakan solusi berupa perangkat Ponkod, alat bantu panjat kelapa yang meminimalkan risiko kecelakaan, efisien waktu dan biaya pemanjatan.

Ponkod dibuat mahasiswa STMIK Primakara Bali hasil dari inkubator bisnis STMIK Primakara yang kini produksi telah bisa dipesan secara online.

Mahasiswa STIMIK Primakara, I Komang Pasek Andi W yang turut menciptakan inovasi Ponkod mengatakan riset alat ini dilakukan sejak dua tahun yang lalu. Timnya melihat banyak potensi pohon kelapa namun cara memetiknya masih dengan cara tradisional, tapi tanpa alat bantu yang mempercepat pekerjaan.

"Hasil riset tersebut akhirnya tercipta sebuah alat bantu panjat kepala yang dinamai Ponkod,"ujarnya ditemui di Pameran I3E yang digagas oleh Kemenristekdikti di Jogja City Mall Yogyakarta, Jumat 26 Oktober 2018.

Cara kerja Ponkod seperti naik egrang namun ada tali dari baja serta sabuk pengaman yang dikaitkan ke badan pemanjat. Selain itu pada pijakan kaki juga terdapat sabuk yang mengikat kaki ke alas Ponkod sehingga kaki tidak akan lepas saat bergerak ke atas.

"Ketika alat Ponkod bergerak ke atas dengan menggerakkan tali bajanya maka ikatan baju ke pohon semakin kuat sehingga menjaga tidak melorot ke bawah," ucapnya.

Ponkod yang kini dijual Rp1,8 juta dengan sistem online dan dapat dikirim ke berbagai daerah dengan ongkos menyesuaikan jaraknya. Saat ini sudah ada pemerintahan Sulawesi Utara yang memesan Ponkod sebanyak 100 unit.

"Ponkod ini sudah diproduksi memasuki tahun kedua dan diproduksi oleh Farmindo Teknologi," ucapnya. (webtorial)