Asus Zenfone 5, antara Poni dan Snapdragon 636
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Lini smartphone terbaru dari Asus tahun ini ternyata tidak berhenti sampai Asus Zenfone Max Pro M1. Kamis hari ini, 17 Mei 2018, mereka memperkenalkan Asus Zenfone 5.
Dalam genggaman VIVA, Asus Zenfone 5 memiliki desain yang cukup elegan, perhatian pasti langsung tertuju pada notch atau poni di bagian atas layar.
Ukurannya lebih besar ketimbang notch yang ada di beberapa smartphone lain. Materialnya berbahan kaca dan dibuat dengan nano molding technology (NMT), yakni melapisi bodi dengan alumunium alloy di bagian bawahnya.
Luas penampang layarnya 6,2 inchi, padahal bodinya 5,5 inchi. Resolusi layar Full HD Plus yakni 2246 x 1080 piksel. Aspek rasionya 19:9. Sedangkan, dapur pacunya adalah system on Chip (SoC) Snapdragon 636 yang menawarkan performa hingga 75 persen lebih tinggi dibanding 625.
Didukung juga dengan RAM 4GB dan memori internal 64GB. Untuk urusan grafis, Zenfone 5 memiliki dukungan chipset Adreno 509 yang performanya meningkat 10 persen dibanding 308.
Bagian depan terdapat satu kamera dengan resolusi 8MP dilengkapi aperture F/2.0, ada wide angle juga sampai 120 derajat untuk menangkap gambar lebih luas. Sedangkan, kamera utama yang terdapat di belakang disematkan dua buah. Satu kamera memiliki resolusi 12 MP dan lainnya sebesar 8 MP.
Yang menarik, sensor kamera Zenfone 5 menggunakan sensor Sony IMX363. Asus Zenfone 5 dilengkapi dengan sistem operasi Android Oreo, yang dikostumisasi menjadi Asus ZenUI 5.0.
Kabarnya, ke depan, Asus Zenfone 5 akan menjadi salah satu smartphone yang akan mendapatkan update dari OS Android terbaru atau Android P. Dalam genggaman, Zenfone 5 memang tak terlalu ringan, beratnya sekitar 155 gram, namun masih bisa dimaklumi.
Country Manager Marketing Asus Indonesia, Galip Fu mengatakan jika salah satu yang menjadi andalah di Asus Zenfone 5 adalah kemampuan artificial intelligence.
Kecerdasan buatan di Zenfone 5 disebut cukup merata, tak hanya disematkan di kamera tapi juga display, performa baterai, sampai ringtone dan suara.
"Yang paling ditunggu adalah AI Scene Detection. Teknologi ini bisa mengenali hingga 16 skenario momen ataupun obyek pemotretan secara canggih. Mulai dari memotret makanan, langit, sunset, bunga, hewan, teks, QR Code, sampai Real-time beautification," kata Galip.
Selain itu ada juga AI Boost, yang bertujuan memaksimalkan performa CPU. Tak lupa, AI Display yang membuat layar terkesan lebih responsif pada gerakan antara wajah dan layar. Artinya, saat smartphone berada tepat di depan wajah, maka layar akan terus menyala, dan sebaliknya.