Tanggapan Advan soal Harga Xiaomi Merusak Pasar
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Vendor smartphone China, Xiaomi, dinilai telah merusak harga pasaran smartphone di Indonesia. Seperti Redmi 5 plus dengan RAM 3GB dan memori internal 32GB hanya dijual Rp2,2 juta, serta untuk RAM 4GB+64GB dibanderol Rp2,7 juta.
Harga ini jauh murah dengan dua kompetitornya yang memiliki spesifikasi yang sama. Contohnya Oppo F5 dengan RAM 4GB+32GB dijual seharga Rp4 juta atau produk Advan yang baru G2 dengan RAM 3GB+32GB sebesar Rp2,5 juta.
Perbedaan harga tersebut diakui Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto, sedikit berpengaruh terhadap produknya. Namun, ia tak melihat itu sebagai sesuatu yang mengganggu penjualan secara keseluruhan.
"Sedikit banyak ada pengaruhnya. Tapi kita tidak melihat itu yang signifikan. Karena harga yang murah belum tentu menjadi pilihan," kata dia kepada VIVA, Kamis, 15 Februari 2018.
Menurutnya, ada faktor lain yang bisa ditonjolkan dari sebuah merek atau brand, antara lain faktor keamanan, baterai dan kenyamanan pemakainya itu sendiri.
BACA: Redmi 5 Plus bikin telinga panas
Selain itu, adapula faktor yang menonjolkan keunggulan kamera pada ponsel di setiap brand-nya yang mengklaim paling jernih diantara merek lainnya dengan produk yang setara.
"Kalau dari struktur harga setiap brand punya kelebihan sendiri. Mungkin itu salah satu strategi mereka agar bisa masuk pasar karena kan banyak strategi yang dilakukan brand misalnya dia punya kekurangan lalu ditutupi dengan harga. Karena kita sama-sama tahu Xiaomi itu mau masuk ke 5 besar di Indonesia, ya, salah satunya lewat harga," tutur Tjandra.
Ia juga mengatakan konsumen juga sering membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Namun, pada akhirnya, orang-orang inilah yang menentukan smartphone apa yang diinginkan.
BACA JUGA: Xiaomi merusak pasar
Produk Advan terbaru, G2, akan dirilis pada Kamis, 22 Februari mendatang dengan harga Rp2,5 juta. Tjandra mengatakan pihaknya akan menjual produk ini di beberapa situs e-commerce seperti Lazada dan Shopee.
Selain itu juga akan dijual offline juga, jadi cerita tentang penjual smartphone yang kehabisan stok produk lainnya, karena hanya dijual di online tidak akan terjadi pada produk Advan G2.