Intip Perbandingan DeepSeek dengan ChatGPT, Siapa Unggul?
- Tangkapan Layar Instagram @muktiwibawa
Jakarta, VIVA – Dalam era kecerdasan buatan yang semakin berkembang, berbagai model AI terus bersaing untuk menawarkan performa terbaik dalam berbagai tugas. Salah satu model yang baru-baru mulai menarik perhatian adalah DeepSeek.
Diketahui, DeepSeek merupakan kecerdasan buatan yang dirancang untuk menganalisis data dan memproses bahasa alami dengan tingkat akurasi yang tinggi. Model yang berasal dari China ini dikembangkan untuk memberikan respons yang lebih terfokus dan relevan dalam tugas-tugas spesifik.
Lantas, apa perbandingan DeepSeek dengan model AI lainnya? Dirangkum VIVA Jum'at, 31 Januari 2025, berikut perbandingan DeepSeek dengan model AI lainnya seperti ChatGPT yang lebih dulu terkenal.
1. Kualitas Respons
Perbandingan pertama antara DeepSeek dengan model AI lainnya adalah kualitas respons. Dalam hal pemrosesan kode dan pemecahan masalah matematis, DeepSeek lebih unggul dibandingkan ChatGPT. Hal itu karena DeepSeek dapat memahami dan mengartikan kode dalam bahasa pemrograman seperti Python dan Java dengan lebih akurat.
Sementara, ChatGPT lebih fleksibel dalam memberikan respons, termasuk dalam menjelaskan isu geopolitik, membuat cerita, hingga memberikan teks pemasaran yang kreatif.
2. Biaya Aplikasi dan Operasional
Perlu diketahui, baik DeepSeek maupun ChatGPT menawarkan versi gratis dengan fitur yang mirip, seperti menjawab pertanyaan, memberikan bantuan pemecahan masalah, dan memberikan informasi umum. Namun, jika pengguna ingin mencoba fitur premium ada biaya langganan.
DeepSeek sendiri menawarkan fitur premium sebesar US$ 0,50 per bulan atau sebesar Rp8 ribu saja, sementara ChatGPT menawarkan US$ 20 per bulan atau setara Rp323 ribu. Ini menjadikannya DeepSeek pilihan yang lebih hemat biaya untuk pengguna dan perusahaan yang ingin memanfaatkan teknologi AI secara efisien.
3. Hemat Biaya, Tetap Berkualitas
Perbandingan selanjutnya adalah DeepSeek lebih efisiensi biaya pengembangannya. Model DeepSeek-R1 hanya memerlukan $6 juta atau setara Rp97 miliar untuk dilatih dalam waktu dua bulan. Sementara model AI lainnya membutuhkan dana hingga $63 juta atau sekitar Rp1 triliun dan waktu pelatihan yang lebih lama.
Keunggulan ini membuktikan bahwa inovasi dalam teknik pelatihan dan pemilihan perangkat keras dapat menekan biaya secara signifikan tanpa mengurangi performa model AI.
4. Pencarian Web Secara Real-Time
Perbandingan DeepSeek dan ChatGPT tidak hanya itu saja, keduanya diketahui memiliki kemampuan untuk mencari informasi terbaru melalui web. Namun, dalam hal ini ChatGPT lebih unggul dalam menyajikan data terkini.
Sebaliknya, DeepSeek hanya mampu memberikan informasi hingga Juli 2024, menunjukkan keterbatasan aksesnya terhadap data real-time. Tentu hal ini masih menjadi kelemahan dari metode AI tersebut.
5. Teknologi yang Digunakan
Perbandingan utama DeepSeek dengan ChatGPT terletak pada teknologi yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Kalau DeepSeek menggunakan pendekatan Mixture-of-Experts (MoE), yaitu metode yang hanya mengaktifkan sebagian kecil parameter model pada setiap langkah pelatihan.
Sementara itu ChatGPT menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang disebut dengan transformer model. Transformer model adalah sekumpulan data dengan format teks yang diambil dari berbagai sumber di internet.
Dengan berbagai kelebihan dan perbedaan tersebut, pemilihan antara DeepSeek dan ChatGPT bergantung pada kebutuhan spesifik pengguna. Seiring dengan perkembangan AI, persaingan antar model akan semakin ketat, mendorong inovasi yang lebih canggih di masa depan.