Xiaomi, Merek Smartphone yang Sering Rusak Software
- The Mobile Indian
VIVA – Bisnis penjualan ponsel pintar atau smartphone yang sedang naik daun tidak menjadikan jasa perbaikan alat komunikasi tersebut sepi.
Sebab, kedua bisnis ini masih saling berhubungan. Harga jasa perbaikan ponsel yang masih terjangkau akan menurunkan keinginan untuk membeli ponsel yang butuh biaya lumayan tinggi.
Menurut Erwin, salah seorang yang menerima jasa perbaikan ponsel, umumnya pelanggan yang datang ke tempatnya ingin memperbaiki Liquid Crystal Display atau LCD dan baterai.
"Kerusakan ponsel milik pengguna macam-macam. Ada hardware dan software. Lalu LCD. Penyebabnya ponselnya jatuh terus layarnya pecah. Baterai juga termasuk. Dipakai cukup lama dan kondisinya menurun. Harus ganti baterai," kata Erwin kepada VIVA, di Mall Ambassador, Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.
Ia menyebutkan, ada tiga merek smartphone yang umum diperbaiki melalui tangan dinginnya. Ketiga smartphone ini adalah Asus, iPhone dan Xiaomi. Erwin mengatakan, untuk Asus dan Xiaomi, butuh perbaikan karena murni kesalahan pengguna.
"Mereka lalai. Mayoritas LCD yang saya bilang tadi, bukan spesifikasi yang ada di ponsel yang bermasalah," paparnya. Erwin mengungkapkan, untuk LCD yang pecah biaya perbaikannya bervariasi, tergantung dari jenis atau versi dari ponsel tersebut.
"Mulai dari Rp300 ribu. Untuk versi lama harganya bisa di bawah Rp300 ribu. Selain itu, ia menuturkan, kalau kasus kerusakan yang terjadi pada iPhone ada di baterai.
Erwin bilang harga baterainya pun bervariasi karena tergantung tipe. Harga dimulai dari Rp250 ribu sampai Rp350 ribu. Tak hanya hardware, Erwin menambahkan, smartphone Xiaomi juga mengalami masalah di bagian software.
"Xiaomi kebanyakan software (yang diperbaiki). Entah ngehang atau sinyal 4G ada dan enggak, gitu," jelasnya.