Waspada 6 Cara Kuras Mesin ATM, Senyap dan Makin Gila

Skimmer, salah satu cara yang digunakan hacker untuk membobol ATM.
Sumber :
  • www.unionbank.com

VIVA – Sektor perbankan termasuk target yang paling banyak diserang oleh pelaku kejahatan berbasis komputer, seperti peretas atau hacker. Salah satu bidikannya yaitu mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Beragam modus dilakukan untuk membajak ATM.

Mulai dari cara tradisional hingga mampu menginfeksi dari jarak jauh. Berdasarkan data yang dikelola VIVA, Rabu, 18 Juli 2018, berikut enam modus menguras mesin ATM yang patut diwaspadai pihak berwenang, perbankan, dan masyarakat:

1. Pakai Lima Jari

Pelaku cukup memasukkan kelima jarinya ke dalam lubang tempat keluarnya uang pada mesin ATM. Dengan begitu, uang yang hendak keluar saat transaksi tarik tunai akan tertahan.

Tujuannya agar rekening atau saldo pelaku tetap utuh alias tidak terdebet. Akan tetapi, saat kartu ATM keluar dari mesin barulah pelaku mengambil uang yang tertahan itu.

2. Tusuk Gigi

Caranya dengan mengganjal pintu masuk atau lubang kartu ATM. Hal ini menyebabkan kartu ATM tidak bisa dipakai lagi. Modus ini menggunakan teknik tambahan untuk mengelabui korban dengan bekerjasama rekanan pelaku.

Korban diminta menukarkan kartu ATM miliknya, lalu ditukar dengan kartu palsu yang sudah disiapkan pelaku.

Setelah itu, pelaku juga meminta korban menghubungi nomor call center palsu yang sudah ditempel di mesin ATM, dan diminta data pribadinya seperti nama ibu kandung hingga nomor PIN.

3. Skimming

Adalah kejahatan lewat ATM yang memanfaatkan kelengahan nasabah karena dilakukan dengan cara mencuri PIN kartu ATM sebagai pintu masuk transaksi.

Teknik ini dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer.

Modus operasinya adalah mengkloning data dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

4. Platform SWIFT

SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Telecommunication adalah sebuah sistem notifikasi pesan keuangan global, yang mana ribuan bank dan lembaga keuangan di penjuru dunia melakukan aktifitas transfer miliar dolar AS setiap hari.

Cara hacker membajak adalah dengan menanam malware pada beberapa server bank dan melalui sistem SWIFT bank yang dibobol.

Mereka kemudian mengunduh malware pada komputer dan server bank. Yang paling krusial adalah para hacker ini meretas terminal SWIFT yang digunakan bank. Setelah mengambil alih, hacker lalu menggunakan fasilitas transfer untuk memindahkan uang tersebut ke rekening mereka.

5. ATMich

Ini merupakan jenis malware yang di-install dan dijalankan dari jarak jauh pada ATM bank yang disasar. Setelah terhubung dengan ATM, malware ini akan berkomunikasi dengan ATM seolah-olah perangkat lunak yang sah.

Malware ATMitch memungkinkan hacker untuk melakukan sejumlah perintah, misalnya, mengumpulkan info tentang jumlah uang kertas di dalam ATM. Mereka juga bisa mengeluarkan uang setiap saat hanya dengan satu tombol saja.

Hebatnya, para hacker ini hanya perlu waktu beberapa detik saja untuk merampok uang, lalu malware akan menghapus jejaknya sendiri. Hingga kini, belum diketahui pelaku dibalik serangan tersebut.

6. Jackpotting

Modus ini jauh lebih berbahaya dibanding teknik skimming pada sistem mesin ATM. Model pencurian dengan jackpotting ini bisa mengakibatkan seluruh uang di dalam mesin ATM tersedot keluar dalam hitungan detik.

Dalam serangannya, hacker memerlukan akses fisik ke mesin ATM untuk melakukan instalasi malware langsung ke mesin ATM. 

Jackpotting lebih canggih dengan menginfeksi ATM dari jarak jauh dan benar-benar menukar hard drive ATM tersebut. Para hacker menargetkan mesin ATM yang berdiri sendiri di layanan drive through dan toko-toko ritel. (ren)