Waspada, Muncul Modus Baru Bobol Akun Telegram

Aplikasi Telegram
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Masih ingat kasus pembobolan akun Gojek beberapa bulan lalu. Modus serupa kini mengarah ke akun media sosial lainnya, yakni Telegram. 

Pengguna Telegram bernama Ari mengaku mendapat telepon dari orang yang mengaku dari aplikasi Telegram, Selasa 24 April 2018. Sama halnya seperti modus pada Gojek, oknum Telegram ini memaksa Ari untuk menyebutkan kode 4 digit yang masuk ke akun Telegram milik Ari. 

Ari mengatakan, oknum Telegram tersebut awalnya berusaha membuat panik dengan mengabarkan anak perempuannya mengalami insiden parah. Ari tak langsung panik, sebab tahun lalu, dia pernah menerima telepon dari penipu yang bermodus mengabarkan kondisi anaknya kecelakaan.

"Saya dah langsung curiga, saya ladenin dulu dia mau apa. Bener saja dia bilang akun Telegram saya mau diblokir karena katanya sudah ada virusnya," ujarnya kepada VIVA

Dengan menakut-nakuti Ari, oknum Telegram itu menginformasikan kepada Ari untuk segera mengikuti langkah-langkahnya. Sang oknum yang berlogat Batak itu menawarkan diri untuk memasangkan antivirus pada akun Telegram milik Ari. 

Langkah pertama, kata Ari, sang oknum meminta dia untuk mengecek ada kode masuk ke akun Telegram milik Ari. Jika sudah menerima kode, sang oknum mengarahkan Ari untuk memberi tahu atau menyebutkan kode tersebut. 

"Akhirnya memang ada kode PIN masuk ke akun Telegram saya. Dia minta sebutin. Saya bilang saja, kalau saya enggak mau bagaimana?" ujar Ari mengulur waktu dengan sang oknum. 

Mendapat respons defensif tersebut, oknum Telegram itu kembali menakut-nakuti Ari. 

"Kalau enggak, Telegram ibu bakal dihapus nanti," ujar oknum tersebut. 

Ari pun santai dengan modus seperti ini, dan membalas ancaman oknum tersebut. 

"Enggak apa-apa mas. Saya juga enggak butuh-butuh amat tuh Telegram," kata Ari. 

Oknum Telegram itu merasa sudah tak bisa menargetkan Ari, dan akhirnya dia menutup telepon. 

Untungnya juga, kata Ari, Telegram melindungi keamanan pengguna. Dalam pesannya kepada pengguna, aplikasi pesan yang didirikan oleh Pavel Durov ini mengingatkan kepada pengguna untuk tidak membagikan kode PIN kepada siapa pun. 

"Telegram cukup keren soal melindungi keamanan pengguna," ujarnya.

Sebagai korban percobaan pembobolan akun, Ari tak begitu mengerti kenapa orang membobol akun Telegram yang cuma berisi percakapan saja. Beda halnya dengan akun Gojek yang mana oknum bisa membobol atau menyedot akun Gopay pengguna. 

"Telegram kan enggak banyak dipakai orang. Cuma buat chat doang. Orangnya nelepon saya pakai nomor Simpati. Niat banget mau nipunya," kata dia.