Grup WhatsApp Berisiko Diacak-acak Peretas
- Pixabay
VIVA – Sekelompok peneliti keamanan komunikasi Universitas Ruhr Bochum Jerman menemukan cacat keamanan dari sistem grup percakapan WhatsApp. Dengan demikian, grup WhatsApp mampu disusupi orang asing secara rahasia.
Dilansir dari laman Sputnik, Jumat 12 Januari 2018, tim peneliti tersebut menemukan cacat pada enkripsi WhatsApp, yang memungkinkan orang lain selain 'admin' bisa mengakali sistem tersebut. Peneliti menuturkan, orang yang mengendalikan server Whatsapp bisa diam-diam menambahkan anggota dalam grup WhatsApp.
Dalam grup WhatsApp, hanya admin grup tersebut yang hanya bisa menambahkan anggota baru dalam grup tersebut. Jadi hanya orang yang berada di dalam grup yang bisa mengirim pesan dan melihat pesan tersebut. Namun celah keamanan itu memungkinkan peretas mengintip percakapan yang ada dalam grup tersebut.
"Server WhatsApp, bisa secara diam-diam menyusun ulang dan mengirimkan pesan ke dalam grup. Cache bisa mengirim pesan ke grup, membaca konten mereka terlebih dahulu dan mengirimkan ke anggota grup," ujar tim tersebut dalam temuannya.
Menurut publikasi tim peneliti tersebut, cacat keamanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemerintah untuk menekan WhatsApp mengakses grup yang yang ditargetkan.
Laman Windows Central menuliskan, apabila server WhatsApp telah menambahkan anggota ke grup, maka tiap anggota grup akan mendapatkan notifikasi. (ren)