Gambaran 'Kemesraan' Manusia dan Mesin di Masa Depan
- Deltalink
VIVA – Seiring berjalannya waktu, teknologi-teknologi baru yang bermunculan diperkirakan bakal mengubah masa depan. Tak pelak, hal ini mempengaruhi seluruh pengalaman manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan peradaban.
Kesimpulan ini terlihat dari hasil riset tentang hubungan manusia dan mesin yang dilakukan Dell Technologies dan Institute for the Future (IFTF), dalam keterangannya, Jumat, 5 Januari 2018.
Riset ini memprediksi bahwa ekosistem ekonomi sedang memasuki era baru kemitraan manusia dan mesin, dalam rentang waktu saat ini hingga 2030. Diprediksi manusia dan mesin akan 'bekerjasama lebih erat lagi’.
Dell Technologies membahas sejumlah prediksi yang akan terjadi:
Artificial Intellegence akan mengambilalih ‘tugas berpikir’ manusia
Dalam beberapa tahun ke depan, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan mengubah cara kita menghabiskan waktu mengolah data.
Dunia usaha akan memanfaatkan AI untuk melakukan 'tugasnya untuk berpikir' yang berbasis data, sehingga mereka dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mengamati, berdebat, merencanakan skenario dan menguji setiap inovasi baru.
Integrasi IQ of Things
Mulai tahun ini, sejumlah langkah besar menanamkan kecerdasan buatan berkecepatan tinggi (near instant) dalam IoT (internet of things), baik AI yang diterapkan di perkotaan, bisnis, perumahan, dan kendaraan.
Manusia akan berevolusi menjadi ‘konduktor digital’ dari teknologi dan lingkungan di sekitar kita. Teknologi juga akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan manusia.
Setiap objek akan menjadi lebih cerdas dan membantu manusia menikmati hidup secara lebih cerdas.
Headset Augmented Reality
Tidak lama lagi batasan antara dunia ‘nyata’ dan augmented reality (AR) akan hilang. AR di tempat kerja akan menyatukan manusia, memungkinkan orang berinteraksi dengan data, dengan cara yang belum pernah bisa dilakukan sebelumnya.
Virtual Reality (VR) sudah pasti akan mengubah industri hiburan dan permainan dalam jangka pendek, berkat fitur pengalaman terintegrasi (immersive experience) yang ditawarkan.
Akan tetapi, AR diprediksi akan menjadi cara memaksimalkan efisiensi manusia dan memanfaatkan ‘pengetahuan institusional’ tenaga kerja yang terus berkembang.
Hubungan lebih mendalam dengan pelanggan
Index Digital Transformation Dell Technologies menunjukkan bahwa 52 persen perusahaan di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) berpendapat bahwa perusahaan mereka akan bangkrut dalam 3-5 tahun dan 83 persen merasa terancam oleh startup digital.
Dalam satu tahun ke depan, berkat analitik prediktif, Machine Learning (ML) dan AI, akan menjadi fitur utama membantu berbagai perusahaan untuk lebih memahami dan melayani pelanggan mereka saat dibutuhkan atau bahkan sebelum kebutuhan itu muncul.
Konsumen di kawasan APJ sudah mulai menuntut interaksi digital yang cerdas dan berbasis mobile, mereka juga mengadopsi interaksi berbasis teknologi seperti metode pembayaran alternatif.