Indonesia Butuh Open Source untuk Perkuat Ekonomi

Ilustrasi big data
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Transformasi digital pada model bisnis saat ini telah mendorong inovasi manajemen database open source. Biaya menjadi faktor pertimbangan penting dalam menghadapi pesatnya ekspansi informasi dan data di lingkungan perusahaan. 

PostgreSQL sebagai Object Based Relational Database Management System (ORDMS) telah menjadi sebuah pilihan utama sistem database kelas perusahaan, dan bahkan menjadi alternatif kuat dari solusi sistem database komersial berbayar. 

Menurut laporan The State of Open Source RDBMS 2015 yang dirilis Gartner, disebutkan pasar OSDBMS bernilai US$562 juta dan tumbuh 32 persen dari tahun ke tahun sejak 2013. Gartner memprediksi lebih dari 70 persen aplikasi baru akan dikembangkan pada OSDBMS pada 2018.

Rendahnya biaya kepemilikan total (TCO) disebutkan sebagai alasan utama. Hal senada diungkapkan pula di konferensi PGConf.ASIA 2017 yang menjadi ajang kolaborasi komunitas yang aktif sebagai kontributor untuk mendorong inovasi PostgreSQL secara independen dan terbuka.

Dalam konferensi itu, beberapa kisah sukses pengimplementasian PostgreSQL dipaparkan dalam lingkungan bisnis.

Perusahaan di Indonesia, PT. Equnix Business Solutions yang hadir dalam konferensi itu mengakui masyarakat bisnis Indonesia telah siap mengadopsi PostgreSQL dengan lebih mendalam. Indonesia membutuhkan open source untuk memperkuat perekonomian, menghemat biaya, dan menjamin integritas data serta keamanan.

“Pasar Indonesia kini lebih membuka diri terhadap platform dan solusi database open source dalam bisnis yang merupakan peluang bagus untuk produk database open source seperti PostgreSQL,” kata kata Chief Executive Officer PT. Equnix Business Solutions, Julyanto Sutandang dalam keterangan tertulisnya, Rabu 27 Desember 2017.

Julyanto menuturkan, Equnix berkontribusi sebagai penyedia layanan professional maintenance PostgreSQL terbanyak di Indonesia pada beragam sektor eksklusif seperti perbankan, finansial, industri, dan lainnya yang telah memahami performa tinggi PostgreSQL sebagai sistem database.

Pada kesempatan ini, Equnix hadir memperkenalkan budaya Indonesia dengan memberikan penutup kepala tradisional suku Jawa yakni belangkon kepada para peserta konferensi.

Melalui belangkon tersebut, Equnix ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia kini memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap ORDBMS open source dan masuk ke dalam jajaran negara-negara yang terlebih dahulu mengaplikasikan sistem database PostgreSQL seperti Amerika Serikat dan Jepang. 

Arsitek database dari Rusia, Andy Fefelov yang mengembangkan platform database Business Intelligence (BI) untuk kelompok perusahaan farmasi terbesar di Irlandia mengakui manfaat solusi tersebut. 

Dia mengungkapkan, fitur-fitur PostgreSQL seperti replikasi logikal, ETL, ELT, paralelisme hingga server khusus DDM membantunya mencapai tujuan untuk mengoptimalkan kebijakan pembelian dan upaya pemasaran. 

NTT Data Corporation juga mengaku sukses mengimplementasikan PostgreSQL. Insinyur PostgreSQL di NTT Data Corporation, Ayumi Ishii, mengungkapkan fitur parallel query pada PostgreSQL telah meningkatkan fungsi Data Warehouse (DWH).

Ishii, yang memberikan dukungan teknis untuk proyek database besar di bidang kesehatan, sektor publik, manufaktur, dan ritel, memaparkan bahwa penggunaan BRIN (Block Range Index) akan meningkatkan performa Data Warehouse. (ase)