Siswa Indonesia Borong Piala Kompetisi Vlog Internasional
- Dokumen Pejuang Digital
VIVA – Internet telah menjadi bagian kehidupan yang tidak terlepaskan bagi anak remaja. Menyikapi hal ini, Schoology, platform sistem manajemen pembelajaran yang didirikan di New York, menggandeng komunitas Pejuang Digital untuk menyelenggarakan I-VLOG Competition atau International Vlog Competition.
“I-VLOG Competition ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para siswa dengan mengintegrasikan TIK sebagai media pembelajaran. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong minat siswa dalam belajar dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada siswa antar sekolah antarnegara. Kami mendorong para siswa untuk saling berbagi keanekaragaman yang menjadi ciri khas negara masing-masing. Di sinilah letak pembelajaran yang sesungguhnya”, ujar Rizal Hamzah, Managing Director of Schoology Asia dalam keterangan tertulisnya, Kamis 23 November 2017.
Kompetisi ini mengundang peserta berusia 11 hingga 15 tahun yang berasal dari Australia, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Dengan mengusung tema ‘Diversity in Daily Life’, kompetisi ini mendapat sambutan tinggi dari para kaum remaja digital. Antusiasme tersebut tampak dari banyaknya jumlah Vlog yang diunggah di YouTube.
I-VLOG Competition terbagi ke dalam tiga kategori yaitu The Most Favorite Vlog, The Best Vlog, dan The Most Inspiring Story. Penjurian dilakukan oleh Tyler Cave, pembuat film travel internasional asal Kanada, dan Rozy Ghaffar, fotografer dan videografer internasional Petronas Raceline Malaysia.
Setelah melalui proses penjurian yang cukup ketat pada 15-20 Oktober 2017, pemenang Vlog untuk kategori usia 11-12 tahun jatuh kepada Artika Salsabillah dari SD Negeri 1 Babat Toman, Sumatera Selatan untuk kategori The Best Vlog, Fadiyya Karamoy dari SMP Pembangunan Jaya, Jakarta untuk kateogori The Most Inspiring Story, dan Gandes Ken Chandra Nafi'ah dari SMP Negeri 1 Babat Toman, Sumatera Selatan untuk kategori The Most Favourite Vlog.
Sedangkan untuk kategori usia 13- 15 tahun, pemenang kategori The Best Vlog diperoleh Ros Sabrina dari Cempaka School, Malaysia, kategori The Most Inspiring Story jatuh kepada Bindu Rahmad Horas dari SMP 1 Sungai Lilin, Sumatera Selatan, dan kategori The Most Favorite Vlog dimenangkan oleh Salma Dumadi dari SMP Pembangunan Jaya, Jakarta. Karya-karya mereka dapat dilihat melalui situs ivlog.pejuangdigital.id atau di YouTube dengan menggunakan hastag #IVLOG2017.
“Senang dapat menjadi bagian dari kontes ini dan menyaksikan semua karya yang apik dari peserta. Setiap peserta memiliki kreativitas dan keunikan masing-masing. Video atau Vlog dalam kontes ini sangat menghibur dan informatif. Proses penjurian pun sangat ketat, karena setiap peserta memiliki karya yang bagus dan khas”, ujar Cave.
Sebagai bentuk apresiasi bagi para pemenang, ketujuh vlogger terbaik ini diundang ke Jakarta untuk mengikuti I-VLOG Camp pada 16-19 November 2017. I-VLOG Camp merupakan kegiatan pembentukan karakter remaja yang dibalut dalam bentuk pelatihan Vlog. Selama dua hari, para pemenang berkesempatan belajar menyusun konten Vlog dan melakukan pengambilan gambar dan editing secara profesional bersama dengan Joshua Suherman, mantan artis cilik dan vlogger, serta Indra Sugiarto, pendiri @masukkampus dan vlogger pendidikan.
“Tujuh talenta muda ini tidak hanya kreatif namun juga percaya diri dan mampu mengekspresikan sikap tolerasi mereka melalui media Vlog. Kami berharap akan semakin banyak anak muda berprestasi lainnya. I-Vlog Camp ini bertujuan agar para peserta makin terasah kemampuan dan kreatifitasnya, serta mendorong talenta muda lain di Indonesia untuk unjuk diri secara positif lewat media Vlog “, ucap pendiri komunitas Pejuang Digital, Deuxiene.