Drone Besutan Mahasiswa ITB Pakai Sistem Kecerdasan Buatan
- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Inovasi pesawat tanpa awak (drone) Folding Wing besutan mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini rencananya akan dikembangkan lebih canggih.
Drone yang memiliki gaya terbang dengan sayap lipat ini akan dilengkapi sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Perancang Sistem Drone Folding Wing, Tegar Satria menjelaskan, pengembangan tersebut saat ini diprioritaskan agar mampu berfungsi maksimal ketika daya jangkau sinyal kontrol terbatas dengan jarak.
"Kita ingin mengembangkan pesawat ini dengan kecerdasan buatan. Jadi, waktu dia putus sinyal maka kondisi auto sudah putus di kontrol laptop. Drone ini sudah bisa mikir harus ngapain," ungkap Tegar, di Bandung Jawa Barat, Jumat 3 November 2017.
Menurutnya, konsep pengembangan ini sempat tertunda karena perangkat diperlombakan. Saat ini, Tegar memastikan inovasi pengembangan sedang berlanjut mengingat target drone tersebut bisa dioperasikan untuk mitigasi bencana dan kemiliteran.
"Kemarin, memang fokusnya ke kompetisi. Untuk ke depannya kita ingin inovasi lebih. Mungkin ini bisa masuk ke teknologi penerbangan untuk kemandirian Indonesia," tambahnya.
Tegar menambahkan, daya tahan baterai menjadi perhitungan. Meski secara simulasi mampu mengitari langit kota Bandung dengan waktu maksimal 20 menit, tetap memiliki kekurangan jika difungsikan untuk misi khusus.
"Kecepatan pesawat ini rata-rata 25 meter per detik. Tapi untuk menjalankan misi tidak lurus, tapi berkelok," tuturnya. Ia juga berharap ingin membuat kecerdasan buatan sendiri dengan menggunakan koneksi WiFi.
"Karena bisa merekayasa protokol dan port-nya, sehingga bisa terkoneksi ke beberapa pesawat dalam satu kontrol laptop," papar Tegar.