Cabai Ternyata Bisa Diawetkan dengan Nuklir

Ilustrasi pedagang cabai di pasar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Indonesia kini mulai masuk musim penghujan. Biasanya harga bahan pokok seperti cabai kecenderungannya melambung tinggi.

Akan tetapi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keresahan masyarakat akan naiknya harga cabai pada musim hujan ini.

Salah satunya memanfaatkan radiasi nuklir. Kepala Badan Teknologi Nuklir Nasional, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, radiasi nuklir punya potensi bisa mengawetkan cabai. 

"Memang kita belum melakukan penelitian seperti itu. Mestinya secara logika bisa, karena konsepnya 'membunuh' mikroorganisme pembusuk," kata Djarot kepada VIVA.co.id, Kamis 19 Oktober 2017.

Lebih lanjut Djarot menuturkan, mikroorganisme pembusuk cabai dimatikan dengan radiasi nuklir, sehingga akan membuat 'umur' cabai panjang dan tetap segar. "Saya katakan secara logika ya (bisa mengawetkan cabai)," ujarnya menjelaskan.

Selain potensi untuk cabai, Djarot menyebut, saat ini banyak juga produsen bahan makanan seperti tahu meminta bantuan Batan agar bisa diawetkan. "Daripada harus menggunakan formalin. Itu bahan kimia berbahaya. Lebih baik pakai ini (radiasi nuklir). Tidak membahayakan produk," tuturnya.

Tak hanya itu, Batan juga pernah menerima orderan untuk mengawetkan jamu, kosmetik, dan rendang.

Djarot mengatakan, bahwa proses pengawetannya sama, yaitu menggunakan radiasi nuklir mematikan mikroorganisme perusak.

Sebelumnya, ide yang sama untuk mengawetkan cabai pernah dikemukakan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. Mereka membuat sebuah alat pengawet cabai yang berbasis nanoteknologi. Teknologi tersebut diklaim bisa mengawetkan cabai dan juga beras selama berbulan-bulan, bahkan tahunan. (mus)