Nonton YouTube di Ponsel, Tak Perlu Tombol Save dan Internet
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Setelah meluncurkan YouTube Offline di Indonesia pada tahun 2014, YouTube kini mendesain ulang aplikasi seluler YouTube. Mereka menyebutnya YouTube Go.
Dikatakan oleh YouTube Global Emerging Markets and Product Marketing Manager, Zuber Mohammed, pihaknya menyadari bahwa pengguna YouTube dari generasi milenial dapat sepenuhnya memanfaatkan semua fitur yang ditawarkan YouTube.
Itulah sebabnya, tim engineer, desainer dan periset di YouTube melakukan perjalanan ke India, Nigeria dan Indonesia untuk mengumpulkan berbagai macam ide dan menguji prototipe dengan ratusan pengguna.
"Produk baru kami ini belum diluncurkan karena masih menunggu feedback dari para pengguna. Nanti kami akan menyimpan hasil itu dan kami terus melakukan riset studi di Indonesia. Sedangkan riset dilakukan di kota-kota seperti Malang, Bandung dan Semarang," ucap Zuber saat melakukan round table bersama awak media di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Ia menambahkan, alasan Google menciptakan YouTube Go terpisah dengan induknya adalah adanya kecenderungan orang-orang di Indonesia yang khawatir paket datanya habis setelah menonton YouTube.
"Akses free Wi-Fi di Jakarta sudah banyak. Tapi seperti di tiga kota tadi, yang kami riset, akses Wi-Fi gratis masih sangat jarang. Orang-orang masih cenderung mengecek kuota paket data mereka usai menonton di YouTube," ujar Zuber.
Oleh sebab itu, YouTube Go menyediakan fitur mode offline untuk memudahkan orang Indonesia menonton video yang diinginkannya. Video yang dipilih oleh pengguna akan tersimpan di menu offline selama 48 jam.
YouTube Go dirancang dengan memperhatikan empat prinsip utama. Pertama, aplikasi ini menawarkan transparansi dan penggunaan kontrol terhadap data dengan memberikan pilihan jumlah data yang digunakan untuk streaming atau menyimpan video. Kedua, aplikasi ini dirancang menjadi aplikasi offline pertama dan meningkatkan pengalaman menonton video di jaringan internet yang lambat.
Ketiga, aplikasi ini dapat dikaitkan dengan rekomendasi video yang diperbarui dan relevan, yang dibuat khusus sesuai preferensi pengguna. Keempat, fitur sosialnya, memungkinkan pengguna membagikan video dengan cepat dan mudah kepada teman yang ada di sekitar lokasi.
Selanjutnya Fitur ramah kuota Youtube Go
***
Fitur Baru yang Ramah Kuota
YouTube Go akan muncul dengan tampilan serba baru. Fitur-fitur penting yang termasuk di dalamnya antara lain, pratinjau video sebelum disimpan atau ditonton, memilih resolusi saat menyimpan atau melakukan streaming video, dan membagikan video dengan teman yang berada di lokasi sekitar.
"Menurut App Anniee, jumlah saluran pengguna Indonesia di YouTube, yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan, telah meningkat 4 kali lipat. Tahun lalu, mobile YouTube di Indonesia tumbuh hingga 155 persen dan sekarang, lebih dari 50 juta orang Indonesia aktif menggunakan YouTube di perangkat seluler mereka setiap bulannya," ungkap Zuber.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet seluler di Indonesia, YouTube Go berharap dapat membantu orang Indonesia dalam menceritakan lebih banyak kisah positif dan menginspirasi kreator Tanah Air, terutama generasi milenial, dalam menjangkau audiens baru.
Setidaknya ada tiga fitur penting yang ada di Youtube Go ini. Pertama, pengguna bisa terlebih dulu mengecek jumlah kuota internet yang dimiliki, kemudian memiliki resolusi video yang diinginkan agar sesuai dengan sisa kuota yang ada.
Selain itu, pengguna bisa berbagi video tanpa harus bergantung internet. Caranya, dengan menggunakan fitur sharing enkripsi video yang tersimpan secara offline kepada orang lain tanpa internet. Terakhir, YouTube Go juga didesain ringan kuota, dengan tampilan antarmuka yang tidak membebani kuota.
Zuber menyatakan, YouTube Go versi beta akan tersedia bagi pengguna di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Sebelumnya, YouTube Go telah diluncurkan pertama kali tahun lalu di India, menyusul Nigeria pada Juli 2017. (ase)